Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) Teten Masduki mengatakan, ada lima fondasi utama yang diterapkan untuk menciptakan ekosistem usaha lebih adaptif di 2022.
Fondasi utama ialah tentang kemudahan akses pembiayaan untuk pelaku usaha dan fondasi ini menjadi tembok utama UKM.
Baca Juga: Soal Pelabelan Galon Air Minum, Kemenkop UKM Minta BPOM Dengarkan UMKM
"Masalah utamanya adalah pembiayaan, terutama untuk usaha mikro yang unbankable atau informal sektor, selain diberikan hibah produktif," ujar Teten dalam paparanya di acara "Refleksi 2021 dan Outlook 2022 Kemenkop-UKM", Kamis (30/12/2021).
Teten mengatakan, fondasi kedua yang dilaksanakan adalah perluasan pasar dan digitalisasi untuk UMKM.
"Kita lihat perkembanganya yang sudah on product di ekosistem digital itu sekarang sudah 16,9 juta di Novemver 2021, jadi artinya ada kenaikan di atas 100 persen sejak pandemi," ujarnya.
Fondasi ketiga dilakukan dengan cara menciptakan kemitraan dengan usaha besar, baik itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta. Pada 2021 terdapat 9 perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan swasta besar yang telah sepakat menjalin kemitraan dengan Kemenkop-UKM untuk mendorong peningkatan UKM nasional.
"Di tahun 2021 kami sudah mulai dengan 9 BUMN dan sejumlah perusahaan swasta, PT Mitra Bumdes Nusatara, Mikro subkonsulting, Uniqlo, IKEA, MNC Group, Tokopedia, Ina produk, BNI, Grab, dan Gojek. Ini penting dan akan kami jelaskan lebih detail," ujarnya.
Untuk fondasi keempat ialah pendataan. Teten mengatakan, sebelumnya UMKM informal sulit untuk melalukan pendataan dan itu perlu dilakukan guna mendorong penyusunan kebijakan ke depan.
"Karena pendataan penting basis penyusunan kebijakan, dan ini kami sinergikan ke dalam nomor induk berusaha kemarin, juga kami melakukan PPUM dan menjalin data, KUR, dan juga koperasi," ungkapnya.
Fondasi terakhir ialah reformasi birokrasi di internal Kementrian Koperasi dan UKM. Teten mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyederhanaan kelembagaan di Kemenkop.
"Dari sebelumnya 6 kedeputian menjadi 4 kedeputian, lalu SMESCO juga sudah kami pangkas jadi tidak dari keeselonan. Jadi, Kemenkop menjadi salah satu kementerian yang ikut dalam program reformasi birokrasi," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum