Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harapan Besar Jokowi ke Milenial dan Generasi Z, Mereka Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Negara Kita

        Harapan Besar Jokowi ke Milenial dan Generasi Z, Mereka Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Negara Kita Kredit Foto: Biro Pers, Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sepanjang tahun 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menggaet sebanyak 7,4 jutasingle investor identification (SID) atau investor baru yang masuk ke pasar modal. Dari jumlah tersebut, investor milenial dan generasi Z menjadi yang terbanyak.

        Alhasil, jumlah investor di pasar modal hingga akhir 2021 tercatat meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. Jumlah ini meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan dengan di 2017 yang hanya sebanyak 1,12 juta investor.

        Baca Juga: Dikuasai Milenial, Jumlah Investor Pasar Modal Melesat 92,7% Sepanjang 2021

        Melihat kondisi teersebut, Presiden Joko Widodo berharap kalangan milenial dan Gen Z bisa kembali mendorong pertumbuhan ekonomi di 2022 dengan berinvestasi di pasar modal, seperti terjadi di tahun lalu.

        "Jumlah orang yang masuk ke Bursa atau investor pasar modal di 2021 naik sangat tinggi sekali. Di 2017 hanya 1,1 juta investor dan saat ini mencapai 7,4 juta. Investor utamanya adalah investor ritel yang banyak dari anak-anak muda atau millennial dan Gen Z," ujar Jokowi dalam pidatonya di acara seremoni pembukaan perdagangan BEI di Jakarta, Senin (3/1/2021).

        Baca Juga: Disesaki Investor Milenial dan Gen Z, KSEI Bakal Gas Pengembangan Teknologi Digital Pasar Modal

        Jokowi pun memaparkan bahwa, pertumbuhan investor ritel pada 2021 ditopang oleh kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997-2012) sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).

        "Kami harapkan (jumlah investor milenial) ini akan terus membesar dan akan kembali memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita," ujar Jokowi.

        Tak hanya itu, lebih lanjut Jokowi menuturkan bila data positif di industri jasa keuangan juga tercatat pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2021 yang mengalami pertumbuhan hingga 10,08 persen (year-to-date) ke level 6.581. "Di Bursa, sekarang ini ada kenaikan IHSG. Dengan return mencapai 10,1 persen," ucapnya.

        Pertumbuhan IHSG di 2021 tersebut, lanjut Jokowi, merupakan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan bursa Singapura, Malaysia dan Filipina. Perlu diketahui, indeks bursa Singapura di 2021 bertumbuh 9,95 persen, Malaysia tercatat minus 5,14 persen dan Filipina menguat 2,73 persen. Namun, bursa Thailand tercatat bertumbuh 14,37 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: