Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sah! Pemprov Banten Guyur Dana Belasan Triliun Rupiah ke Bank Banten

        Sah! Pemprov Banten Guyur Dana Belasan Triliun Rupiah ke Bank Banten Kredit Foto: Bank Banten
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Provinsi Banten dipastikan akan kembali menempatkan RKUD pada tahun 2022 di PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). Hal tersebut dipastikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Bank Banten pada Jumat (31/12).

        Hadir pada kesempatan tersebut Pemerintah Provinsi Banten yang diwakili Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti bersama jajarannya. Sementara Bank Banten dihadiri langsung oleh Agus Syabarrudin, Direktur Utama Bank Banten; M. Faik Azmi, Kepala Cabang KCK Serang; dan Ferry Fauzi, Area Manager Banten.

        Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin menuturkan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemprov Banten untuk kembali mengelola RKUD Banten. “Alhamdulillah kami kembali dipercaya untuk mengelola RKUD di tahun 2022. Kami optimis kepercayaan yang diberikan dapat kami jaga dengan terus meningkatkan layanan serta performa bisnis perusahaan,” kata Agus.

        Baca Juga: Aset Tumbuh 35,78 dan Kredit Tumbuh 27,5%, Bank Banten Targetkan Hyper Growth di Tahun 2022

        Mengutip Laporan Perekonomian Provinsi Banten November 2021 yang dirilis oleh Bank Indonesia, Perekonomian Banten pada Triwulan III-2021 melanjutkan pertumbuhan positif yang sudah dicapai padaTriwulan II-2021.Pertumbuhan pada Triwulan III-2021 ini, kembali menempatkan pertumbuhan ekonomi Banten di atas Nasional. Pada Triwulan III-2021, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,62% (yoy) atau sebesar 0,53% (qtq). Secara umum, kondisi stabilitas keuangan daerah pada triwulan III 2021 tetap terjaga pada level risiko yang aman.

        Tren perbaikan ekonomi yang terjadi di Banten secara perlahan mampu mendorong permintaan kredit seiring perbankan yang masih berhati-hati dan cukup ketat dalam menyalurkan kredit. Adapun kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Banten pada periode November 2021 mengalami perbaikan, sebagaimana ditandai dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi sebesar 8,98%.

        Baca Juga: Penuhi Modal Inti Minimum Rp3 Triliun di 2022, Amar Bank Bakal Rights Issue

        “APBD Provinsi Banten senilai Rp 12,7 Triliun. Bank Banten siap all out mendukung Pemerintah untuk menggenjot target pertumbuhan ekonomi tahun 2022 hingga 5,5%. Salah satunya melalui Perda ekosistem ekonomi daerah Banten yang tengah digodok bersama DPRD Banten. Insya Allah jika telah ketok palu, Bank Banten siap mendorong berbagai indikator ekonomi kita untuk ngebut,” tutur Agus.

        Kepala BPKAD Banten, Rina Dewiyanti menuturkan pihaknya optimis Bank Banten bisa terus meningkatkan pelayanan serta performa perusahaan.

        “Sepanjang tahun 2021 alhamdulillah kami telah merasakan peningkatan pelayanan yang cukup signifikan. Saya optimis Bank Banten (BEKS) bisa kian baik secara layanan dan capaian bisnis. Sinergi dalam mengelola RKUD secara transparan dan akuntabel serta memberikan pelayanan yang paripurna untuk Banten Maju Mandiri berdaya saing dan sejahtera. Pemerintah Provinsi Banten akan all out mendukung peningkatan kinerja Bank Banten," ujar Rina.

        Sebelumnya Agus menyatakan bahwa perseroan optimis tahun 2022 menjadi momentum bagi perseroan untuk tumbuh positif dan berkelanjutan.

        Agus menyampaikan, saat ini pihaknya tengah menyusun berbagai langkah strategis yang akan dilakukan pada tahun depan yaitu dengan menajamkan target pasar serta berfokus di pasar primer perseroan yaitu regional Banten.

        "Tahun 2022 saya yakin akan menjadi turning point bagi perseroan dan kami menargetkan terjadinya hypergrowth," ujar Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: