Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Effect Cuma Sesaat, Nasib Saham Bukalapak yang Ditinggal Rachmat Kaimuddin Berubah 180 Derajat

        Luhut Effect Cuma Sesaat, Nasib Saham Bukalapak yang Ditinggal Rachmat Kaimuddin Berubah 180 Derajat Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga saham Bukalapak mengamuk setelah mendengar kepastian dari Luhut Pandjaitan bahwa Rachmat Kaimuddin resmi hijrah dari PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

        "Saudara Rachmat Kaimuddin akan bergabung dengan keluarga besar Kemenko Marves sebagai Technology Sustainability Development Special Advisor," pungkas Luhut, dilansir pada Rabu, 5 Januari 2022.  Baca Juga: Kaleidoskop 2021: Ramai-Ramai Dirut & CEO Mundur dari Perusahaan, Ada Bukalapak hingga Bukopin!

        Ditopang oleh sentimen tersebut, harga saham BUKA parkir dengan apresiasi 17,92% ke level Rp500 per saham pada akhir sesi kedua, Selasa, 4 Januari 2022. Namun, sentimen Luhut Effect tersebut hanya sesaat karena kini harga saham BUKA harus kembali anjlok ke zona merah. 

        Melansir dari RTI, saham BUKA start di level Rp505 per saham pagi tadi. Saham BUKA sempat menguat hingga ke level tertingginya di angka Rp510 per saham. Saham BUKA terus bergerak menurun pada awal sesi pertama hingga akhinya jatuh ke level terendah di angka Rp480 per saham. 

        Pada jeda siang ini, harga saham BUKA terkoreksi -3,20% ke level Rp484 per saham. Rupanya, investor memanfaatkan kenaikan harga saham BUKA yang terjadi sejak kemarin untuk menarik keuntungan (profit taking). Sampai akhir sesi pertama, nilai jual bersih asing atas saham BUKA mencapai Rp26,35 miliar. Nilai tersebut setara dengan net sell Rp77,38 miliar dalam sepekan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: