Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ferdinand Terus Dihujat, Henry Subiakto Pasang Badan dan Bilang Begini

        Ferdinand Terus Dihujat, Henry Subiakto Pasang Badan dan Bilang Begini Kredit Foto: Twitter/Henry Subiakto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Prof Henry Subiakto ikut merespon cuitan pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean terkait ‘Allah lemah’’

        Dalam cuitan di akun Twitternya, Henry Subiakto menyebut bahwa berbicara atau berpendapat tentang SARA bukanlah tindak pidana.

        Baca Juga: Eng Ing Eng, Begini Kabar Terbaru Kasus Cuitan Ferdinand, Makin Dekat Susul Habib Bahar

        “Bicara dan berpendapat tentang SARA itu bukan pidana sekalipun pendapat itu berbeda dengan keyakinan orang banyak,” tulis Henri Subiakto dalam cuitannya, Kamis (6/1/2022).

        Henry Subiakto bahkan menyebutkebebasan berpendapat itu dijamin UUD. Ia menekankan bahwa yang dilarang oleh hukum ialah tindakan mengajak untuk membenci atau memusuhi orang yang berbeda dalam hal SARA.

        “Itu hak yang dijamin UUD. Yang dilarang hukum itu mengajak membenci atau memusuhi orang karena berbeda SARA. Menyebar kabar bohong agar terjadi Keonaran SARA, itu yang diancam pidana,” lanjutnya.

        Lebih lanjut, Dosen Univeritas Airlangga itu menyebut bahwa pidana tak boleh didasarkan pada perasaan orang. Ia menilai pidana harus jelas ukurannya, bukan didasarkan pada tekanan massa.

        “Pidana tidak boleh didasarkan pada perasaan orang, walau itu perasaan orang banyak. Pidana itu harus clear, jelas ukurannya, dan unsur-unsurnya. Bukan berdasar tekanan massa. Rusak jika hukum nurut suara massa,” tulisnya lagi.

        Ferdinand Hutahaean sendiri telah dipolisikan oleh Ketua DPD KNPI Haris Pertama atas dugaan SARA dan keonaran di media sosial.

        Laporan tersebut terdaftar dengan nomor polisi LP/0007/I/2021/SPKT/Bareskrim Polri. Laporan dibuat pada Rabu, 5 Januari 2022 pada pukul 16.20 WIB.

        Sebelumnya, cuitan Ferdinand Hutahaean jadi blunder. Dia menyebut Allah yang orang lain sembah lemah karena perlu dibela. Sementara Allah yang dia sembah kuat dan mana segalanya.

        Baca Juga: Habir Bahar Jadi Tersangka, Polda Jabar Dapat Dukungan, Disuruh Jangan Takut

        “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela,” tulis Ferdinand pada 4 Januari 2022.

        Cuitan itu dapat respon keras dari netizen. Sejak Selasa malam, tagar #tangkapferdinand jadi trending topik di Twitter. Rabu pagi, Ferdinand menuliskan permohonan maaf.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: