Bennett Pastikan Masa Bodoh Jika Kesepakatan Nuklir Iran dan Kekuatan Diteken
Israel tidak akan membatasi diri dengan perjanjian nuklir antara negara kekuatan dunia dan Iran. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Senin (10/1/2022).
“Israel tak mengambil bagian dalam perjanjian dan tidak memiliki kewajiban seperti mereka. Israel akan mempertahankan kebebasan tak terbatas untuk bertindak,” kata Bennett kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (parlemen Israel).
Baca Juga: Israel Terima Upaya Amerika Gabung Kembali dalam Kesepakatan Nuklir Iran, Ini Alasannya
"Iran adalah kepala gurita yang terus-menerus mengancam Israel melalui kuasanya," tambah PM Israel dalam pernyataan yang dikutip oleh harian Jerusalem Post.
Pada Sabtu, pejabat Rusia dan Iran mengatakan kemajuan telah dibuat dalam pembicaraan Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.
Utusan Rusia untuk negosiasi nuklir Iran Mikhail Ulyanov mengatakan bahwa pembicaraan bergerak "pelan tapi pasti".
Pembicaraan maraton putaran kedelapan antara Iran dan P4+1 (Rusia, China, Prancis, Inggris, dan Jerman) dilanjutkan di ibu kota Austria pada 27 Desember.
Pembicaraan dipusatkan pada permintaan utama Iran untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan oleh mantan presiden AS menyusul penarikan sepihak dari kesepakatan penting pada Mei 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: