Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pos Indonesia Perluas Keagenan, Layanan MyPos Lebih Fleksibel

        Pos Indonesia Perluas Keagenan, Layanan MyPos Lebih Fleksibel Kredit Foto: Pos Indonesia
        Warta Ekonomi, Bandung -

        PT Pos Indonesia (Persero) terus menambah jumlah keagenan melalui aplikasi MyPos untuk akses yang lebih luas dan fleksibel. Pengembangan ini diharapkan dapat memudahkan agen dalam menjangkau konsumen dari semua kalangan.

        Perluasan bisnis dilakukan Pos Indonesia dengan menjalin kerja sama dengan PT Makmur Bersama Sejahtera (MBS). Perusahaan ini nantinya akan menghadirkan Layanan Agen MyPos secara B2B (Business to Business) di seluruh Indonesia.

        Baca Juga: Inovasi Branding dan Marketing Pos Indonesia Raih Apresiasi

        Kerja sama tersebut dilakukan di Jalan Klampis Jaya 86, Surabaya, Minggu (16/1/2022). Hadir Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero), Siti Choiriana atau Ana.

        Ana menjelaskan, kerja sama ini sebagai langkah Pos Indonesia melakukan perluasan agen MyPos di Indonesia. Di mana, agen akan lebih fleksibel dan mudah dalam melayani pelanggan di semua tempat. Dengan memanfaatkan MyPos untuk agen, mereka bisa melayani pelanggan tak hanya di satu tempat saja.

        "Dengan konsep agen pos mobile, agen bisa fleksibel dalam melayani pelanggan. Mereka juga bisa menggarap market baru di luar wilayah kantornya. Misalnya menyasar sentra ekonomi dan UMKM di wilayah lain," kata Ana dalam keterangan resminya, Senin (17/1/2022).

        Secara potensi, banyak UMKM yang bisa menjadi agen MyPos. Nantinya, layanan kurir dan logistik tak hanya untuk usahanya sendiri, tetapi juga bagi pelaku usaha di lingkungan sekitarnya. Di Indonesia, tercatat ada sekitar 64 juta pelaku UMKM.

        "Agen MyPos ini merupakan inovasi dalam transformasi channel. Sebelumnya, kami sudah launching MyPos Simpang yang kami kelola secara organik. Sementara, MyPos MBS ini dikelola oleh mitra Agen Pos," jelasnya.

        Diketahui, layanan MyPos tersebut yang difokuskan untuk menggarap pangsa pasar bisnis kurir dan logistik kalangan milenial. MyPos merupakan layanan yang dikembangkan dalam bentuk gerai dan platform online. Gerai MyPos didesain dengan tampilan menarik, kekinian, dan fresh look, sesuai dengan karakter kalangan milenial, dan dibuat berbeda dengan gerai atau kantor pos lainnya.

        "MyPos mengusung konsep layanan yang lengkap dan mudah dengan menggabungkan layanan pengiriman barang (logistik) dengan layanan jasa keuangan (fintech) dalam satu aplikasi yang mempermudah operasional dari agen pos dan dapat memberikan layanan yang cepat dan tepat, sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan Pos Indonesia di seluruh Indonesia," ungkapnya.

        Dia menjelaskan, Agen MyPos akan hadir di berbagai kota di Indonesia untuk dapat memberikan layanan pos yang lebih dekat dengan seluruh pelanggan di seluruh Indonesia. Agen Pos di Surabaya tersebut merupakan pembukaan Agen Mypos yang pertama.

        MyPos tak hanya hadir sebagai layanan kurir, logistik, dan berbagi layanan jasa keuangan, tetapi juga diharapkan menjadi pusat bisnis atau transaksi milenial. Pasalnya, layanan itu bisa dimanfaatkan untuk titik kumpul atau bekerja di kafe dengan kemudahan akses kurir dan fitur MyPos.

        Sementara itu, PT Makmur Bersama Sejahtera (MBS) selaku mitra dari PT Pos Indonesia (Persero) juga memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk dapat bergabung dan bersama-sama memberikan layanan sebagai Agen MyPos dan memberikan kontribusi positif terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional.

        Untuk diketahui, peluncuran MyPos ini telah dilakukan pada 11 November 2021, juga bertempat di Surabaya, bebarengan dengan bergabungnya 600 titik lokasi menjadi gerai MyPos dari berbagai daerah di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: