Penuhi Kebutuhan Kesehatan Warga Cianjur, Edelweiss Hospital Siap Beroperasi pada 2023
Kebutuhan fasilitas kesehatan warga Cianjur semakin tinggi. Menurut data RSUD Sayang Cianjur, tahun 2018 peserta BPJS yang berobat di RSUD Sayang Cianjur Jawa Barat mencapai 99.869 (84,3%). Total coverage kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Cianjur sudah mencapai 88%.
Sementara jumlah penduduk wilayah cakupan 2020 mencapai 2.477.560 jiwa dan diproyeksikan jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur meningkat sebanyak 1,29% pada tahun 2023, yaitu sebanyak 2.509.521.
Baca Juga: "Jurus" Beras Bergambar Puan Maharani Kian Gencar! Kini Terdeteksi Muncul di Bogor dan Cianjur
Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Cianjur, maka kebutuhan fasilitas kesehatan pun semakin tinggi. Jumlah tempat tidur yang dibutuhkan warga Kabupaten Cianjur yaitu sebanyak 2.509, sedangkan jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini hanya 1.159. Maka dari itu, wilayah Kabupaten Cianjur masih kekurangan tempat tidur sebanyak 1.350.
Melihat kondisi tersebut, Edelweiss Hospital mencoba memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang ditargetkan rampung pembangunannya pada 2023 mendatang.
CEO Edelweiss Healthcare Group, Syauqi Robbani mengatakan pihaknya menjalin kemitraan strategis dengan 5 lembaga besar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, Pesantren Al – Ittihad Cianjur, Rumah Zakat, dan Bank Muamalat Indonesia, dalam rencana pembangunan Rumah Sakit baru di Cianjur.
"Pembangunan rumah sakit ini merupakan perwujudan dari dukungan terhadap upaya pemerintah dalam menyehatkan bangsa. Wilayah Kabupaten Cianjur dipilih karena bagian dari wilayah penyangga di Jawa Barat,"kata Syauqi kepada wartawan di Bandung, Kamis (20/1/2022).
Kolaborasi ini ditandai dengan acara Signing Ceremony Kemitraan Strategis Edelweiss Hospital Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur dan Bank Muamalat Indonesia dalam Pembangunan Rumah Sakit di Cianjur. Beserta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pendirian Rumah Sakit antara Edelweiss Hospital, Pondok Pesantren Al-Ittihad, Rumah Zakat, dan Wakaf Investment Fund.
Kegiatan tersebut langsung dihadiri oleh KH. Choirul Anam MZD, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur, KH. Kamali Abdul Ghani, Pimpinan Pondok Pesantren Al Ittihad Cianjur, Dr. Hj. Dra. Ety Muflihah, MPd, Direktur Utama PT. Alittihad Sembilan Tujuh, H. Hasbi Razzak, Komisaris PT. Alittihad Sembilan Tujuh, Bahar Makarim, Direktur PT. Alittihad Sembilan Tujuh, Ilham Wahyudin, Head Wholesale Banking Business Development Bank Muamalat Indonesia, Nur Efendi, CEO Rumah Zakat.
Syauqi menyebutkan, sinergi keummatan dalam membangun Edelweiss Hospital Cianjur bersama dengan NU, Ponpes Al- Ittihad dan Rumah Zakat juga Bank Muamalat ini, penting untuk tidak hanya meningkatkan kualitas kesehatan warga Cianjur.
"Juga cara kita untuk merapatkan barisan ummat, khususnya dalam mengembangkan syiar dan perekonomian islam, sebagai cara kita untuk membuat Rosulullah tersenyum,” ujarnya.
Dia mengungkapkan pembangunan rumah sakit ini dengan menggelontorkan dana mencapai Rp180 miliar yang berasal dari beberapa investor. Sedangkan untuk pengadaan sumber daya manusia, tentu saja dengan melibatkan warga setempat. Selain itu, melibatkan alumni dari pondok pesantren Al-Ijtihad Cianjur.
Selama ini, kata dia, sebelum memiliki rumah sakit, di Cianjur yang aktif adalah lembaga kesehatan Nahdatul Ulama (NU) dengan melibatkan para dokter yang ada di Cianjur.
"Banyak dokter di Cianjur yang memang termasuk dari NU," katanya.
Bahkan, beberapa lembaga terkait sangat membantu proses pembangunan Edelweiss Hospital Cianjur, seperti NU membantu dalam bidang perizinan, jaringan, lokasi dan dokter.
"Ini tentu akan kita optimalkan jejaring alumni. Jadi semua memiliki peran yang sama," katanya.
Termasuk di dalamnya Rumah Zakat (RZ) karena kesehatan erat kaitannya dengan nilai sosial. Misalnya, untuk pembiayaan masyarakat yang tidak mampu.
"Tidak mungkin kita tolak juga bagi masyarakat tidak mampu yang ingin berobat. Nah, di situlah peran Rumah Zakat dengan pengelolaan wakafnya," jelasnya.
Berkenaan dengan antisipasi variant Covid-19 Omricon, Syauqi menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan supply oksigen. Pasalnya, ia mengaku Edelweiss Hospital sudah memiliki pengalaman dalam penanganan Covid-19 varian delta.
"Tentu kita lebih prepare, maka yang harus diantisipasi sebetulnya justru dari sisi edukasi bagi masyarakat supaya penyebarannya tidak cepat sehingga mereka tidak banyak yang terkena Omricon," ungkapnya.
Dia berharap dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya warga Cianjur Jawa Barat untuk mendapatkan fasilitas layanan kesehatan yang lebih baik lagi.
"Juga dapat mencukupi jumlah tempat tidur yang dibutuhkan warga Kabupaten Cianjur," katanya.
Adapun, CEO Rumah Zakat, Nur Efendi menambahkan hal ini sejalan dengan upaya RZ dalam mengoptimalkan portofolio wakaf.
Termasuk peran RZ dalam membuka akses kemudahan layanan kesehatan untuk Cianjur. Bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk wilayah Jawa Barat.
"Kita berharap wakaf ini berjalan optimal dengan pendirian Edelweiss Hospital di Cianjur," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: