Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Perlu Khawatir dengan The Fed, Ekonom Bilang Kini Situasi Indonesia Sudah Berbeda

        Tak Perlu Khawatir dengan The Fed, Ekonom Bilang Kini Situasi Indonesia Sudah Berbeda Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Ekonom Bahana TWC Investment Management Budi Hikmat mengatakan dirinya tidak khawatir dengan peluang kenaikan suku bunga atau federal fund rate (FFR) oleh The Fed. Menurutnya, Indonesia kini berada di situasi yang berbeda dibandingkan dengan tappering off yang terjadi pada 2013 lalu.

        "Dulu mah kita terlalu banyak dosanya, karena current account deficit (CAD) kita di atas 3% dan ekonomi terlalu dipacu dengan kredit yang sampai 22%," ujarnya dalam Webinar Investment Outlook 2022: Arah Investasi & Optimisme Pasca Putusan MK Terkait Omnibus Law yang digelar oleh Warta Ekonomi, Jumat (21/1/2022).

        Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tetap Tangguh Meskipun Suku Bunga The Fed Naik 4 Kali

        Di sisi lain, ia menilai The Fed memang perlu mengetatkan kebijakannya guna menghindari krisis di Amerika. Sementara, kinerja pemerintah Indonesia saat ini terbilang berjalan dengan benar.

        Terlebih, Indonesia memiliki komoditas yang unggul pada dua tahun terakhir dengan performa yang bahkan lebih baik dibanding harga minyak yang diimpor.

        "Kuncinya di currency risk, dan berkah lain dari komoditas-komoditas ini," kata Budi.

        Selain itu, kondisi fiskal pemerintah saat ini juga jauh lebih baik dibanding 2013 lalu. Bahkan, kini pemerintah sudah menghentikan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sejak Desember lalu.

        "Jadi, kekhawatiran tappering off kali ini dengan 2013 itu sangat berbeda. Jadi, saya tidak terlalu khawatir dengan The Fed," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: