Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Omongan Faisal Basri Soal Ibu Kota Negara Baru Menghentak Sunyi: Otorita Itu Bisnis!

        Omongan Faisal Basri Soal Ibu Kota Negara Baru Menghentak Sunyi: Otorita Itu Bisnis! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior Faisal Basri mengkritik megaproyek pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur, menohok banget.

        Menurut dia, penetapan aturan bahwa ibu kota baru akan dipimpin oleh Kepala Otorita sudah menunjukkan bahwa pemerintah menerapkan pendekatan bisnis.

        "Bentuk pemerintahannya (di ibu kota baru) tidak ada. Bukan Daerah Istimewa, bukan apa, tapi Otorita," kata Faisal Basri di kanal YouTube Indnesia Lawyers Club, Sabtu (21/1).

        "Yang kita ketahui, Otorita itu bisnis. Ada Otorita Asahan, ada Otorita Batam, Otorita Jatiluhur. Jadi lebih pada bisnis," sambungnya.

        Faisal Basri juga menyoroti bagaimana ibu kota baru letaknya berada di tengah industri-industri besar.

        Baca Juga: Setelah "Teriakin" Sumur Resapan Anies, Arief Poyuono Kini Puji Ahok: Dia Cocok Pimpin IKN!

        "Ibu kota kita ini letaknya dikelilingi oleh industri sawit, industri batu bara. Mana ada ibu kota di tempat yang sekelilingnya bisnis-bisnis besar itu? Itu oligarki semua yang punya," bebernya.

        Faisal Basri juga menyoroti rencana pembangunan IKN menggunakan dana Pemulihan Ekonomo Nasional (PEN).

        Menurut dia, jika dana PEN digunakan untuk membangun ibu kota baru, maka sama saja dengan mengorbankan kepentingan rakyat.

        "Dana PEN ini untuk rakyat. Untuk UMKM. Dana PEN ini, program pemulihan ekonomi nasional. Jadi rakyat langsung dikorbankan demi ibu kota," jelasnya.

        Faisal Basri mengingatkan bahwa Presiden Jokowi tidak menggunakan dana APBN untuk pembangunan megaproyek IKN. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: