Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baliho Wajah Habib Rizieq Berseliweran, Novel Bamukmin Bangga Minta Ampun, Jenderal Dudung Disenggol

        Baliho Wajah Habib Rizieq Berseliweran, Novel Bamukmin Bangga Minta Ampun, Jenderal Dudung Disenggol Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin sangat banggga dengan sejumlah  baliho bergambar  wajah eks Imam Besar Front Pembela  Islam (FPI) Rizieq Shihab yang dipasang di sejumlah tempat di Madura, Jawa Timur.

        Novel bilang, pemasangan baliho itu merupakan tanda  kecintaan masyarakat Indonesia dengan Imam Besar yang kini sedang mendekam di penjara itu lantaran pemuka agama dari Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu disebutnya, selama ini selalu memperjuangan hak - hak masyarakat Indonesia.

        Baca Juga: Jokowi Diwanti-Wanti Anwar Abbas, Habib Rizieq Sampai Dibawa-Bawa

        “Karena IB HRS adalah pejuang yang benar-benar membela negara, agama juga rakyat Indonesia dari penistaan agama, penjajahan asing dan aseng, serta aliran sesat juga penyakit sepilis (sekularisme, pluralisme dan liberalisme),” kata Novel Rabu (2/1/2022).

        Dia lantas menyindir Jenderal Dudung Abdurachman yang sempat mengerahkan pasukannya untuk menurunkan Baliho bergambar Habib Rizieq Shihab di Jakarta beberapa waktu lalu. 

        “Sebenarnya kalau tidak dibendung atau dicopot oleh oknum yang menyimpang dari tupoksinya, maka baliho IB HRS sudah berada di mana saja,” kata Novel Rabu (2/1/2022).  

        Adapun pemasangan baliho bergambar wajah Rizieq Shihab di Madura itu sempat bikin geger  masyarakat pengguna media sosial setelah baliho bertulisan “Usut Tuntas Tragedi KM 50, Pembantaian Syuhada 6 Laskar FPI” viral di media sosial.

        Dimana sejumlah warga mengaku bakal menjaga baliho itu dari jangkauan aparat, mereka bahkan mengatakan bakal menjaga baliho itu sampai titik darah penghabisan.

        Menurut Novel pemasangan baliho itu adalah gerakan spontanitas dari warga Madura, tidak ada tokoh tertentu yang mengorganisir kegiatan tersebut. Mereka kata Novel bahakan merogoh kocek sendiri untuk membuat dan memasang baliho - baliho berujuran jumbo itu.

        “Itu inisiatif sendiri baik bentuk gambar maupun pemasangannya,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: