Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aplikasi Manjakan Pengguna di era Web 3.0

        Aplikasi Manjakan Pengguna di era Web 3.0 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekarang, kita berada dalam era web 3.0. Konsep yang diusung pada web 3.0 adalah intelektualitas buatan (artificial intelligence). Bukan hanya manusia dengan manusia yang dapat berinteraksi satu sama lain, tetapi satu aplikasi dengan yang lain juga dapat berinteraksi. Web atau aplikasi juga lebih ‘memanjakan’ penggunanya.

        Ternyata ada dampak negatif dari perkembagan web 3.0. yaitu Rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan karena sumber daya manusia (SDM) telah digantikan oleh teknologi digital.

        Dampak negative lain dari web 3.0. juga adalah akan berkurangnya interaksi manusia secara emosional di dunia nyata dan ini akan mengurangi fitrah manusia sebagai mahluk sosial atau yang disebut dengan dehumanisasi

        Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan tadi, maka pencari kerja banting stir membuka usaha, banyak Startup-starup baru yang mencoba untuk membuat usaha dengan menitik beratkan pada  pendanaan atau investasi yang disebut Unicorn.

        Hanya tidak mudah membuat usaha tersebut, Ada beberapa contoh perusahaan startup yang bangkrut atau tutup, sebut saja Fabelio (markepalce furniture), Valadoo (situs e-commerce yang bergerak di bidang perjalanan wisata), Sorabel (e-commerce produk pakaian dan masih banyak lagi. Penyebabnya perusahaan startup Bangkrut adalah karena kehabisan modal ditengah jalan usaha.

        Ini yang Kami namakan BAKAR UANG, modal sudah keluar, usaha sudah berjalan, karyawan mulai ga dibayar dan bisnis ngap-ngapan.

        Apalagi perusahaan startup tersebut mempunyai kewajiban membayar utang, tinggal tunggu waktu nya bakrut saja, ini lah yang disampaikan oleh Pak Syamsul Safin, beliau sangat konsen kepada pengusaha yang ingin terbebas dari utang, dan beliau juga mempunyai dorongan untuk membantu para banker agar angka NPL tidak tinggi.

        Atas dorongan inilah para influencer sosial media linked-in tergerak untuk berkumpul Bersama dalam acara tatap muka nasional Influencer linked-In pada hari Rabu tanggal 02 Februari 2022.

        Data pengguna linked-in seluruh dunia saat ini sudah mencapai 740 juta pengguna, dan sekitar 21 juta pengguna berasal dari Indonesia. Linked-In adalah sosial media yang didalam nya merupakan para professional disegala bidang dan postingannya-postingannya punya jarang  ada yang alay.

        Acara ini yang diprakarsai oleh Syarea World yang merupakan perusahaan yang sudah membantu banyak pengusaha-pengusaha untuk growth bahkan dimasa pandemi.

        Acara ini juga didukung penuh Mili sebagai perusahaan Platform digital berbasis apps. Menurut Deputy CEO Mili Erik Yoachim atau yang biasa disapa Pak Erik, Mili menyambut dengan Antusias acara ini dan semoga dengan acara seperti ini Mili dapat berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.

        Mili juga merupakan partner bisnis perusahaan telekomunikasi di Indonesia yakni Telkomsel, hubungan keduanya sudah terjalin lama dan sangat baik, karena ini lah Mili mampu berbisnis dengan basis digital yang sudah meraup keuntungan saat baru mulai.

        Pada acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara juga seperti yang berpengalaman dibidangnya yang pembicara pertama adalah Dr. Harry Patria menjabat sebagai CEO & Chief Data Strategist at Patria & Co | Expert Committee at PLN | Lecturer at ITB, UI, ITS. Yang membawakan tema “This is Overwhelmed Era, Be Aware!,”

        Pembicara kedua adalah Aukaria (Oka) Rahman menjabat sebagai Head of Human Resources at Unicharm akan membawakan materi “How to Get Recruiter's Attention”.

        Pembiaca yang ketiga adalah M.N. Ikrar  sebagai Founder of Bicara Itu Muda membawakan materi dengan tema “Being Real, Getting Success”. Ke-empat adalah Pak Ang Harry Tjahjono beliau sebagai General Manager, Human Capital & Corporate Affairs at PT Salam Pacific Indonesia Lines. Yang membawakan materi dengan tema “

        Acara tersebut berlangsung selama 6 jam mulai pukul 09.00 - 15.00 wib dan dihadiri sekitar 100 orang secara offline dan 200 orang yang akan hadir secara Online dari berbagai latar belakang profesi.

        Dan acara serupa akan dibuat secara berkala agar dapat membantu para calon pekerja agar dapat segera mendapatkan pekerjaan sehingga berharap angka pengangguran di negeri yang kita cintai ini berkurang secara perlahan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: