Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Israel Lontarkan Kekhawatiran, Nuklir Iran Bakal Makin Ngeri, Bom Atom di Depan Mata

        Israel Lontarkan Kekhawatiran, Nuklir Iran Bakal Makin Ngeri, Bom Atom di Depan Mata Kredit Foto: AP Photo/Atomic Energy Organization of Iran
        Warta Ekonomi, Tel Aviv -

        Israel kembali melontarkan kekhawatiran terkait menghidupkan kembali kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.

        Langkah ini dikatakan membuat Teheran hanya beberapa bulan lagi dari memiliki bahan fisil yang cukup untuk sebuah bom atom.

        Baca Juga: Joe Biden Telah Bersumpah, Israel Langsung Lega! Iron Dome bakal Aman karena...

        Kekhawatiran tersebut digaungkan Penyiar publik KAN pada Sabtu (5/2/2022) tapi tidak merinci siapa di Israel yang khawatir dengan kemungkinan bahwa apa yang disebut waktu pelarian Iran akan secara signifikan lebih pendek di bawah perjanjian nuklir yang dipulihkan. 

        Tetapi sumber-sumber Amerika yang dikutip dalam laporan itu tampaknya mengakui prospek semacam itu.

        “Lebih baik memiliki jarak beberapa bulan dan bukan hanya berminggu-minggu, seperti yang akan terjadi jika tidak ada kesepakatan yang ditandatangani,” kata sumber tersebut.

        Kesepakatan awal bertujuan untuk menjaga Iran setidaknya satu tahun lagi dari mengumpulkan cukup bahan untuk senjata nuklir.

        Laporan Kan muncul beberapa hari setelah para pejabat AS mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa perjanjian yang dihidupkan kembali akan membuat Iran memiliki waktu terobosan jauh di bawah satu tahun.

        Sumber itu berangkat dari kemajuan dalam program nuklir Iran sejak presiden AS  saat itu Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian pada tahun 2018.

        Lamanya waktu breakout yang tepat akan bergantung pada cara di mana Iran setuju untuk kembali mematuhi kesepakatan.

        Baik itu dengan membongkar persediaan uranium yang diperkaya dan peralatan yang relevan, menghancurkannya atau mengirimnya ke luar negeri.

        Namun, bahan nuklir yang cukup untuk sebuah bom tidak sama dengan memiliki kemampuan untuk membangun inti senjata dan menempelkannya ke hulu ledak rudal

        Hal ini diyakini tidak dimiliki Iran dan kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan lagi untuk mencapainya.

        Terlepas dari dampak JCPOA yang lebih terbatas, para perunding AS masih berkomitmen untuk kembali ke kesepakatan.

        Hal ini  dipandu oleh keyakinan bahwa beberapa pembatasan pada program nuklir Iran lebih baik daripada tidak sama sekali.

        Pada hari Jumat, pemerintahan Biden memulihkan beberapa keringanan sanksi untuk program atom sipil Iran.

        Keringanan sanksi ini muncul ketika kekuatan dunia dan Republik Islam melanjutkan pembicaraan yang bertujuan untuk menyelamatkan perjanjian yang tertunda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: