Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perjuangan Erick Thohir Membersihkan BUMN dari Koruptor

        Perjuangan Erick Thohir Membersihkan BUMN dari Koruptor Kredit Foto: Twitter/Erick Thohir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir terus berupaya membersihkan koruptor di tubuh perusahaan pelat merah. Dia mengatakan tindakannya adalah cara agar BUMN mampu meningkatkan keuntungan.

        Erick pun menuturkan upaya pembersihan BUMN telah terbukti memberikan dampak positif.

        Erick berkata membuat BUMN sehat adalah seuatu yang penting. Sehingga, dia tidak segan membersihkan BUMN yang terindikasi korupsi, seperti di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

        “Sejak tahun 2006 hingga 2013, tidak ada penyelesaian. Sekarang kami selesaikan Jiwasraya dan Asabri. Karena apa? Itu korupsi yang amat sangat menyakitkan. Uang pensiunan diambil,” jelas Erick.

        Lebih lanjut, Erick juga mendorong perbaikan undang-undang keuangan supaya kasus korupsi seperti di Jiwasraya dan Asabri bisa ditekan. 

        “Ya paling tidak harus ditekan. Kalau dihapus enggak mungkin. Dari zaman dahulu korupsi sudah ada. Tapi harus menekan kasus korupsi dengan perbaikan sistem,” ujar Erick.

        Dia juga mendorong perbaikan sektor asuransi. Menurutnya, asuransi saat ini banyak menjadi kedok penipuan. Dia juga mendorong undang-undang asuransi sama dengan undang-undang perbankan.

        “Di perbankan, kalau ada apa-apa di bank, pemiliknya bertanggung jawab. Pemiliknya harus ngasih [ganti] uang atau masuk penjara. Sedangkan, di asuransi belum sama aturannya. Itu kami dorong juga,” tutur Erick.

        Pada 2020, total keuntungan BUMN hanya Rp13 triliun. Tetapi, angka keuntungan itu melonjak beberapa kali lipat pada 2021, yakni Rp61 triliun. “Itu setelah ada transformasi dan perbaikan. Penataan orang dibenarkan,” kata Erick.

        Keuntungan itu, lanjutnya, digunakan pemerintah membiayai program bagi masyarakat, seperti vaksin Covid-19, listrik gratis bagi masyarakat, dan lainnya. Pendapatan negara bukan hanya dari pajak, tetapi juga deviden BUMN

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: