Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konflik Desa Wadas Gerus Elektabilitas Ganjar, Nasibnya Menuju Pilpres 2024 Sudah di Ujung Tanduk!

        Konflik Desa Wadas Gerus Elektabilitas Ganjar, Nasibnya Menuju Pilpres 2024 Sudah di Ujung Tanduk! Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai konflik warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan aparat kepolisian yang terjadi pada Selasa (8/2/2022) dapat menggerus elektabilitas Gubernur Ganjar Pranowo di bursa Pilpres 2024.

        Konflik yang dipicu penolakan pembangunan bendungan yang berlanjut dengan penangkapan serta penahanan warga Desa Wadas itu kata Jamiluddin bisa saja membuat rasa simpati masyarakat Indonesia terhadap Ganjar mulai mengikis, dengan demikian dapat dipastikan nasib Ganjar Pranowo di pilpres 2024 sedang dalam kondisi yang amat berbahaya. 

        Dengan kondisi seperti itu, Jamiluddin mengatakan PDI Perjuangan bakal berpikir dua kali untuk memberi tiket Pilpres kepada Ganjar.

        Baca Juga: Telak! Desa Wadas Memanas, Eh Mas Ganjar Dibombardir Sindiran Pedas: Ngibul Aja Ini Orang!

        “PDIP akan berpikir panjang untuk mengusung Ganjar pada Pilpres 2014,” kata Jamiluddin kepada wartawan Rabu (9/2/2022).

        Peristiwa di Desa Wadas lanjut Jamiluddin membuat Ganjar Pranowo ketiban apes, namun hal ini kata dia justru membawa keuntungan besar bagi Puan Maharani yang selama ini memang sukar menyaingi elektabilitas Ganjar Pranowo. Dengan peristiwa ini, popularitas ketua DPR RI ini bisa terdongkrak dan  bakal lebih mudah mendapat tiket dari PDIP menuju Pilpres 2024

        “Puan Maharani diuntungkan dengan adanya kasus itu dan PDIP akan semakin mantap mengusungnya pada Pilpres 2024,” pungkasnya.

        Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah meminta maaf atas kejadian di Desa Wadas. 

        Ia mengklaim kemarin malam ia sudah menjalin komunikasi dengan Kapolda Jateng dan Komnas HAM untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo.

        “Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas,” kata Ganjar saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (9/2).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: