Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Efisiensi, Ini Cara CEO Pertahankan Perusahaan Usai Dihantam Krisis Pandemi

        Bukan Efisiensi, Ini Cara CEO Pertahankan Perusahaan Usai Dihantam Krisis Pandemi Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejak Pandemi Covid -19 melanda dunia 2 tahun lalu, sudah tidak terhitung jumlah perusahaan dalam maupun luar negeri yang tumbang karena tak mampu bertahan.

        Akan tetapi, tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan dari krisis ekonomi usai dihantam dampak destruktif Pandemi Covid-19.

        Salah satu rahasia yang menjadi kunci survive nya perusahaan-perusahaan tersebut, adalah kepiawaian seorang ceo dalam memimpin orchestra jalannya perusahaan yang terus terguncang selama masa pandemi.

        Muhammad Mirdal Akib, salah contoh salah satu CEO yang mampu menyelamatkan perusahaan yang dipercayakan owner kepadanya, bukan hanya bertahan namun perusahaan yang digawanginya dapat tumbuh di masa Pandemi Covid-19.

        “Pertama, saya utamakan komunikasi dengan seluruh karyawan perusahaan. Berbicara dari hati ke hati untuk menghadapi badai krisis ekonomi akibat pandemi,” Kata Mirdal saat dihubungi waratawan, Rabu, (16/2/2022).

        Dari awal inilah, tutur Mirdal, timbul  kesadaran, semangat dan kerelaan luar biasa seluruh karyawan untuk bertahan, ikhlas menerima keterbatasan keuangan hingga skenario terburuk yang mungkin terpaksa akan dilakukan perusahaan, mengingat core bisnis mati suri usai dihantam badai pandemi.

        Langkah berikutnya, efektifitas perusahaan menjadi hal utama ketimbang cara efisiensi, sehingga seluruh karyawan dan unit-unit kerja perusahaan tumbuh menjadi multi tasking, multi skill sehingga mampu mengerjakan fungsi lain yang selaras dalam tugasnya.

        “Efektifitas ya, bukan cara efisiensi yang banyak diambil oleh perusahaan lainnya. Saya melihat karyawan adalah aset, bukan pekerja dan Alhamdulillah karyawan merasa perusahaan milik mereka, jadi muncul ide-ide usaha baru yang mampu beradaptasi dengan situasi pandemi,” jelas Mirdal.

        “Perlu dicatat, perusahaan manapun termasuk yang saya pimpin, hingga saat ini masih mengalami turbelensi akibat pandemi. Tidak bisa lagi auto pilot untuk terbang dan soft landing di pesawat ini,” tutur Mirdal.

        Untuk menyelamatkan kapal besar perusahaan, Mirdal mengaku menurunkan sekoci-sekoci unit usaha perusahaan keluar untuk beradaptasi dengan iklim ekonomi ditengah pandemi, agar unit-unit usaha tersebut menjadi cluster-cluster usaha yang mampu merespon situasi terkini dan kekinian di era digitalisasi 5.0.

        Langkah ini ternyata berhasil, dimana era digitaliasi dimasa pandemi sangat pesat, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai jalan pintas untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan.

        “Dimana ada rintangan, disitu pasti ada peluang. Keterbatasan ruang gerak sosial ekonomi masyarakat, ternyata dapat di by pass dengan pesatnya teknologi digitaliasi yang kini menjadi solusi utama dalam menjalankan setiap roda usaha perusahaan,” ucap Mirdal.

        Atas kepiawainnya tersebut, Muhammad Mirdal Akib diganjar penghargaan sebagai salah satu ceo terbaik 2022 oleh sebuah majalah ekonomi nasional tahun ini.

        “Ini bukan penghargaan untuk saya semata, namun untuk 15.000 karyawan yang luar biasa dedikasi dan pengorbanannya untuk mempertahankan, menjaga, merawat dan menunbuhkan perusahaan sebagai tempat mencari nafkah bersama,” pungkas Mirdal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: