Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Luhut Bilang Boleh Jalan-jalan, Mohon Maaf Pak Ini Dokter Paru yang Ngomong: Saya Tidak Setuju

        Luhut Bilang Boleh Jalan-jalan, Mohon Maaf Pak Ini Dokter Paru yang Ngomong: Saya Tidak Setuju Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dokter spesialis paru Fathiyah Isbaniah menyatakan tidak setuju dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal warga yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap, sudah mendapatkan booster, dan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid) boleh jalan-jalan asalkan mematuhi protokol kesehatan. Ia mengingatkan bahwa imunitas setiap orang berbeda.

        "Saya tidak setuju, karena tidak tahu imunitas orang bagaimana, walau sudah divaksinasi, kita tidak tahu derajat risikonya terhadap virus tersebut, apalah terkena yang lemah atau bagaimana, kita tidak tahu," ujar dr Fathiyah dalam konferensi pers secara daring, dikutip Kamis (17/2/2022).

        Di samping itu, dr Fathiyah menilai, saat ini Indonesia juga belum memasuki puncak kasus gelombang ketiga. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk harus tetap selalu waspada.

        Baca Juga: Luhut Bilang Boleh Jalan-jalan, Eh Anaknya Jokowi Punya Pandangan Beda: Kalau Saya...

        "Kalau dibilang gelombang tiga sudah dilewati, belum ya. Untuk katakan sudah melewati itu menurut saya tidak benar. Kita perlu data epidemologik untuk bisa katakan hal itu," kata dr Fathiyah yang juga ketua Divisi Infeksi di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

        Menurut dr Fathiyah, kondisi saat ini belum bisa dibilang ringan atau baik-baik saja. Sebab, jika kasus Covid-19 terus meningkat maka sistem kesehatan juga bisa kolaps.

        "Kalau angka terus meningkat, angka kematian juga terus meningkat," ungkap konsultan paru ini.

        Dr Fathiyah juga meminta agar masyarakat tetap menjaga mobilitasnya meskipun telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sebab, risiko terkena Covid-19 masih ada meskipun orang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 plus dosis penguat (booster).

        "Kalau masih gini, tetap di rumah saja," kata dr Fathiyah.

        Kasus harian Covid-19 di Indonesia masih terus melonjak. Pada Kamis (17/2/2022), kasus konfirmasi sebanyak 63.956 sehingga total sudah ada 5.030.002 kasus Covid-19 di Tanah Air.

        Baca Juga: Tiga Menteri Jokowi Salah Satunya Luhut Kena Sorot Soal Covid-19: Pejabat Kita Itu Mulutnya Lebih...

        Lonjakan juga terjadi pada kasus kematian Covid-19 yang bertambah 206 dalam 24 jam terakhir kemarin. Total kasus kematian kini menjadi 145.622.

        Dari jumlah kasus positif Covid-19 itu, sebanyak 4.414.306 di antaranya telah pulih. Pasien yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 bertambah 39.072 dari hari sebelumnya.

        Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 572.855. Kasus aktif kini menjadi 469.868 usai bertambah 24.678 dari hari sebelumnya. Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif Covid-19 dan masih menjalani isolasi atau perawatan di rumah sakit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: