Putin Akui Deklarasi Kemerdekaan 2 Wilayah di Ukraina Timur, Tentara Rusia Langsung Bersiaga
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada Senin (21/2/2022).
Putin memerintahkan tentara Rusia untuk melancarkan apa yang disebut Moskow sebagai operasi penjaga perdamaian ke wilayah itu, mempercepat krisis yang dikhawatirkan Barat dapat memicu perang besar.
Baca Juga: Pakar Ramalkan China akan Pasang Badan untuk Rusia Jika Invasi Ukraina Terjadi
Putin mengatakan kepada kementerian pertahanan Rusia untuk mengerahkan pasukan ke dua wilayah itu untuk "menjaga perdamaian" dalam sebuah dekrit yang dikeluarkan tak lama setelah mengumumkan pengakuan bagi separatis yang didukung Rusia di sana, yang menarik kecaman AS dan Eropa dan sumpah sanksi baru.
Tidak segera jelas apakah aksi militer Rusia akan dianggap oleh Barat sebagai awal invasi ke Ukraina yang telah diperingatkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya selama berminggu-minggu sejak daerah itu sudah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia dan Moskow pada tahun itu.
Tidak ada kata tentang ukuran kekuatan yang dikirim Putin, tetapi dekrit itu mengatakan Rusia sekarang memiliki hak untuk membangun pangkalan militer di wilayah yang memisahkan diri dan bahwa misi pasukan adalah untuk menegakkan perdamaian.
Dalam pidato panjang di televisi yang dipenuhi dengan keluhan terhadap Barat, Putin, yang tampak marah, menggambarkan Ukraina sebagai bagian integral dari sejarah Rusia dan mengatakan Ukraina timur adalah tanah Rusia kuno dan bahwa dia yakin rakyat Rusia akan mendukung keputusannya.
Televisi pemerintah Rusia menunjukkan Putin, bergabung dengan para pemimpin separatis yang didukung Rusia, menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri Ukraina, yakni Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dan Republik Rakyat Lugansk. Ini terbit bersama dengan perjanjian kerja sama dan persahabatan.
Menentang peringatan Barat terhadap langkah seperti itu, Putin telah mengumumkan keputusannya dalam panggilan telepon kepada para pemimpin Jerman dan Prancis sebelumnya, keduanya menyuarakan kekecewaan, kata Kremlin.
Tindakan Moskow mungkin akan menggagalkan tawaran di menit-menit terakhir untuk pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden guna mencegah Rusia menginvasi Ukraina. Rubel memperpanjang kerugiannya saat Putin berbicara, pada satu titik meluncur melampaui 80 per dolar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: