6,5 Juta Penduduk Pindah-Datang di 2021, SIAK Terpusat Dukcapil Kemendagri Dinilai Sangat Membantu
Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil mencatat terdapat 6.577.916 kali peristiwa pindah-datang penduduk Indonesia di sepanjang tahun 2021. Diketahui berdasarkan rilis Data Kependudukan Semester II Tahun 2021 Kemendagri yang dipublikasikan pada Rabu (23/02/2022).
Menanggapi hal itu, Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI) Nurkhasanah menegaskan bahwa Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat yang merupakan inovasi Ditjen Dukcapil saat ini sangat perlu diimplementasikan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Begini Langkah Penguatan BPD Menurut Kemendagri
"Melihat fenomena sebanyak 6,5 juta penduduk melakukan pindah dan datang tahun 2021 sebagaimana data yang disampaikan Dirjen Dukcapil Kemendagri, bagi masyarakat sungguh merepotkan jika harus mengurus dan datang secara fisik ke Kelurahan Kecamatan bahkan Dinas Dukcapil," ujar Nurkhasanah dalam keterangannya, Minggu (27/2/2022).
"Namun, kehadiran SIAK Terpusat menjadi penting untuk menjawab persoalan-persoalan seperti ini. Dengan mobilitas yang dilakukan, masyarakat akan makin mudah dalam mengurus berbagai administrasi kependudukan," lanjutnya.
Nurkhasanah juga menyampaikan bahwa inovasi yang dilakukan Kemendagri dalam memudahkan masyarakat mengurus kependudukan merupakan bentuk hadirnya negara. "Terobosan demi terobosan yang dilakukan Ditjen Dukcapil tersebut menunjukkan bahwa negara hadir dalam genggaman lewat SIAK Terpusat," tegas Nurkhasanah.
Hal itu juga sebagaimana yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahwa di era transformasi teknologi informasi Ditjen Dukcapil paling banyak terobosannya.
"Komponen di Kemendagri banyak sekali terobosan. Dukcapil yang paling banyak terobosannya. Yang membuatnya sekarang makin transparan, terbuka karena bekerja secara digital. Apalagi sekarang sudah Era Satu Data Indonesia," tutur Mendagri Tito dalam arahannya pada acara Kemendagri Ber-AKHLAK, Rabu (23/2/2022).
Lebih lanjut, kata Tito, kemajuan teknologi informasi saat ini menuntut untuk secara cepat merespons perubahan secara cepat dalam semua urusan. "Di Dukcapil ditandai dengan Public service in your palm. Pelayanan publik dalam genggaman," tambah Tito.
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh selalu menyampaikan tekadnya untuk terus memperkuat layanan Adminduk dengan memberikan pelayanan terbaik. Baginya, semangat seluruh aparatur Dukcapil di seluruh Indonesia adalah memberikan pelayanan Adminduk yang membahagiakan masyarakat.
"Semangat membahagiakan masyarakat itu filosofinya adalah memberikan dokumen kependudukan kepada semua penduduk yang berhak," tegas Zudan.
"Pelayanan Adminduk terus diperbaiki dan dimaksimalkan, termasuk membuka ruang dialog untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhan, masukan tentang layanan Dukcapil," imbuhnya.
Disampaikan, Dirjen Dukcapil memang aktif merilis data agregat kependudukan per semester. "Hal ini untuk menunjukan kepada publik betapa dinamisnya fenomena kependudukan di Indonesia," ujarnya.
Secara total, lanjut Zudan, jumlah penduduk Indonesia di 2021 adalah 273.879.750 jiwa. Ada kenaikan sebanyak 2.529.861 jiwa dibanding tahun sebelumnya. Dari total 273 jutaan penduduk tersebut, 138.303.472 jiwa adalah laki-laki (50.5%), sedangkan 135.576.278 jiwa lainnya perempuan (49.5%).
"Database kami juga mencatat adanya pelaporan kelahiran penduduk sebanyak 691.259 jiwa, dan kematian penduduk 1.580.865 jiwa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum