Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wacana Pemilu Diundur Menyeruak, Omongan Pengamat Nyelekit Parah: Kegagalan Partai Politik!

        Wacana Pemilu Diundur Menyeruak, Omongan Pengamat Nyelekit Parah: Kegagalan Partai Politik! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peneliti Komite Independen Sadar Pemilu (KISP), Wildhan Khalyubi tidak habis pikir wacana penundaan pemilu kembali digaungkan ke publik.

        Wildhan mengatakan, usulan penundaan pemilu dengan dalih perekonomian Indonesia belum stabil akibat pandemi tak masuk akal.

        Menurut dia, usulan ini justru memperlihatkan merosotnya esensi demokrasi dan amanat konstitusi.

        "Hal ini secara fundamental menunjukkan kegagalan partai politik dalam menghidupkan nilai paling utama yang sepatutnya dijunjung tinggi, yakni fairness dalam proses elektoral," kata Wildhan dilansir dari GenPI.co, Rabu (2/3).

        Baca Juga: Pecah!!! "Nyanyian" Rocky Gerung di Sidang Munarman Bawa-bawa Jokowi: Ngintip WAG, Tidak Sopan!

        Wildhan menambahkan, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu telah menyatakan bahwa usulan penundaan pemilu merupakan preseden buruk demokrasi. Pasalnya, alasan-alasan penundaan terlalu dipaksakan.

        Wildhan menyebut data dari BPS menunjukkan perekonomian Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen dan berpotensi naik pada 2022.

        "Dengan demikian, hal ini tidak relevan jika Pemilu 2024 ditunda karena alasan stabilitas ekonomi," katanya.

        Wildhan juga mencontohkan Pilkada Serentak 2020 yang telah terselenggara di 270 daerah dapat dijalankan dengan baik.

        Menurut dia, peserta dan pemilih mampu menerapkan protokol kesehatan dengan tertib sehingga tidak ditemukan kluster pilkada seperti yang dikhawatirkan sebelum pelaksanaan.

        Baca Juga: Siang-Malam Dihujat karena Wacana Pemilu Diundur, Muhaimin Iskandar: Yah Terserah, Namanya Saja Usul

        "Di tingkat partisipasi, Pilkada Serentak 2020 mencapai angka 76,09 persen atau naik 7,03 persen dibandingkan pelaksanaan pilkada sebelumnya," katanya.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: