Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewati 2 Bulan Pertama 2022, Begini Kondisi Ekspor Sawit Indonesia

        Lewati 2 Bulan Pertama 2022, Begini Kondisi Ekspor Sawit Indonesia Kredit Foto: Antara/Rahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan data Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sepanjang Januari 2022 ekspor kelapa sawit tercatat sebanyak 2,337 juta ton. Bahkan, pelemahan ekspor terjadi hingga 24 Februari 2022 menjadi 1,701 juta ton. Total volume ekspor sawit pada dua bulan pertama tahun 2022 menjadi 4,03 juta ton.

        "Di awal tahun ini, volume ekspor Januari sampai minggu ketiga Februari sekitar 4 Juta ton. Ini penurunan signifikan," ujar Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Jumat (4/3/2022).

        Baca Juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina terhadap Harga Minyak Sawit Dunia

        Penerimaan ekspor sawit dalam dua bulan pertama tahun 2022 ini tercatat sebesar Rp6,21 triliun yang terdiri atas Rp3,45 triliun pada Januari dan Rp2,76 triliun pada Februari. Sebagai perbandingan, pungutan ekspor sawit Januari 2021 mencapai Rp6,51 triliun dan Februari 2021 berjumlah Rp4,83 triliun.

        Harga rata-rata CPO pada CIF Rotterdam per Januari 2022 tercatat sebesar US$1.355/ton. Kenaikan harga CPO terus terjadi di bulan Februari menjadi US$1.454/ton.

        Sementara itu, Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga mengakui ekspor Januari dan Februari 2022 akan turun dari segi volume dan devisa. Pada Januari 2022, volume ekspor CPO dan produk turunannya diperkirakan sejumlah 2,1 juta ton yang terdiri dari 178 ribu ton produk CPO dan 1,9 juta ton produk hilir.

        "Biasanya volume ekspor sekitar 3 jutaan ton setiap bulan. Tapi akibat DMO, ekspor bakalan turun. Pada Februari, volume ekspor diperkirakan anjlok sekitar 1,6 juta ton. Ekspor ini terdiri dari CPO 137 ribu ton dan produk hilir sekitar 1,5 juta ton," ungkap Sahat, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Jumat (4/3/2022).

        Perlu diketahui, Kementerian Perdagangan memilih strategi mengunci ekspor sawit. Langkah ini ditempuh guna menjamin ketersediaan bahan baku CPO di dalam negeri untuk pengolahan minyak goreng.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: