Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Udang di Balik Batu, Ada Banteng di Tolak Tunda Pemilu? Pengamat: Jika PDIP Menolak Bisa Jadi...

        Ada Udang di Balik Batu, Ada Banteng di Tolak Tunda Pemilu? Pengamat: Jika PDIP Menolak Bisa Jadi... Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

        Sebelumnya, wacana ini kembali muncul dan dicanangkan beberapa elite partai politik (Parpol) dari PKB, PAN, dan Golkar.

        Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai ada siasat yang sedang dimainkan PDIP terkait penolakan ini.

        Menurutnya, pernyataan dari para elite parpol itu sebenarnya telah ada desainnya.

        Baca Juga: PSI Dorong Jokowi Maju 3 Priode, Rocky Gerung Kasih Respons Menohok Sampai Bawa-bawa Zombie!

        "Jika PDIP menolak penundaan Pemilu 2024, bisa jadi sekadar memanfaatkan momentum untuk menarik simpagi rakyat Indonesia," ujar Catur dilansir dari GenPI.co, Jumat (4/3).

        Catur menjelaskan dengan situasi itu, PDIP akan dipandang sebagai partai yang tegak lurus dalam menegakkan demokrasi.

        Oleh karena itu, sikap Ketum PDIP Megawati dianggap sebagai skema untuk kembali menang pada Pemilu 2024.

        Menurut Catur, dukungan Ketua Umum PKB, PAN, dan Golkar untuk menunda Pemilu 2024 juga merupakan sebuah strategi.

        Sebab, dia menganggap hal itu sebagai ujian bagi PDIP, partai pemenang Pemilu 2019.

        Baca Juga: Sebut Jokowi, Arief Poyuono Berani Betul Bilang Pembangunan IKN Akan Batal: Kepres Akan Dicabut...

        "Saya pikir pernyataan Ketum PKB Cak Imin, Ketum Golkar Airlangga Hartato, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan seolah-olah ingin menguji keteguhan Presiden Jokowi dan PDIP," jelasnya.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: