Upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat memiliki hunian pribadi dengan program rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dinilai perlu memperhatikan developer.
Wakil Direktur Utama Perum Perumnas Ono Febrianto Raharjo mengatakan, kebijakan pemerintah dalam program perumahan MBR dinilai sudah cukup terasa insentifnya bagi pembeli. Hal berbeda dirasakan oleh para developer perumahan MBR yang masih belum merasakan dampak dari program tersebut.
Baca Juga: Dorong KPR untuk MBR dan Milenial, Ini yang Dilakukan SMF
"Perumahan MBR kebijakan ini banyak tujuannya ke end user, tapi pengembang ini belum begitu terasa insentif pemerintah. Untuk MBR seperti bunganya 5 persen dan jangka waktu hingga 20 dan 25 tahun terus untuk pengembangnya apa? Kami sebagai developer memang perlu stimulus untuk menunjukkan supply-nya seperti apa," ujar Ono dalam acara webinar berjudul "Properti Sebagai Lokomotif PEN", Kamis (10/3/2022).
Ono mengatakan, berbicara MBR untuk pembeli menurutnya sudah sangat sempurna dimulai dari uang muka 1 persen, bantuan uang muka, dan bunganya 5 persen.
"Untuk sisi supply, yaitu developer berlomba ke sana karena untuk kami bicara nilai ekonomis mengembangkan MBR dan high rest kalau sama-sama jalan kan tentu saja marginnya lebih besar high risk. Jadi perlu ada fasilitas untuk pengembang," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: