Pengamat Komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan Presiden Joko Widodo lepas ekspor mobil CBU ke empat negara. Jokowi menargetkan ekspor mobil CBU sebanyak 180 ribu unit.
Disatu sisi, berita ekspor mobil CBU tentu menggembirakan. Sebab, Indonesia semakin kompetitif dalam ekspor otomotif.
Disisi lain, dengan Jokowi mengandalkan mobil CBU untuk ekspor, tentu sangat disayangkan. Sebab, selama ini tidak pernah menjanjikan mobil tersebut kepada masyarakat.
"Jokowi selama ini justeru menjanjikan mobil Esemka, yang pernah dibanggakannya saat masih menjadi walikota Solo. Bahkan mobil tersebut sudah diuji coba dari Solo ke Jakarta,"
"Nyatanya, sampai sekarang, mobil yang dijanjikan itu hingga saat ini tak jelas wujudnya. Jokowi pun tak pernah lagi menyinggung progres mobil Esemka," kata Jamil.
Jadi, kata Jamil, tak seharusnya Jokowi merasa bangga dengan mobil CBU yang dilepasnya untuk di ekspor.
"Jokowi seharusnya malu karena belum dapat mewujudkan mobil Esemka menjadi kebanggaan Indonesia," jelasnya.
Karena itu, menjadi PR bagi Jokowi untuk mewujudkan mobil Esemka menjadi mobil nasional. Setidaknya janji itu dapat diwujudkan sebelum kekuasaannya berakhir di penghujung 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: