Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumbuh 16,1% Tahunan, BCA Syariah Bukukan Laba Sebelum Pajak Sebesar Rp107,5 Miliar di 2021

        Tumbuh 16,1% Tahunan, BCA Syariah Bukukan Laba Sebelum Pajak Sebesar Rp107,5 Miliar di 2021 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatatkan perolehan laba sebelum pajak (Profit Before Tax) sebesar Rp107,5 miliar pada 2021. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,1% year-on-yar (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp92,6 miliar.

        Direktur BCA Syariah Pranata menyatakan pertumbuhan ini didukung oleh tiga faktor, yaitu aset, pembiayaan, dan dana pihak ketika (DPK). Dari sisi aset, BCA Syariah memperoleh pertumbuhan aset sebesar 9,5% yoy pada Desember 2021. Adapun nilainya naik dari Rp9,7 triliun pada 2020 menjadi Rp10,6 triliun di 2021.

        Baca Juga: Hore! Layanan Mobile Banking BCA Sudah Pulih Kembali

        Capaian aset ini didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), baik dari tabungan, giro, serta deposito. Tercatat DPK BCA Syariah mencapai Rp7,7 triliun atau meningkat 12,1% yoy dibanding Desember 2020.

        "Peningkatan DPK menandakan tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk menempatkan dana di BCA Syariah," kata Pranata saat Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2021 di Jakarta yang dipantau secara virtual, Senin (14/3/2022).

        Sementara, produk Tabungan BCA Syariah tumbuh 56% yoy. Hal ini kemudian memperkuat komposisi dana murah (CASA) yang tumbuh 36,4% yoy mencapai sebesar Rp2,6 triliun.

        Di sisi lain, performa penyaluran pembiayaan masih menjadi tantangan bagi BCA Syariah. Pada 2021, BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan sebesar 12,2% secara tahunan (yoy), mencapai Rp6,2 triliun. Dalam melaksanakan fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih didominasi sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. 

        Portofolio pembiayaan UMKM dapat memenuhi ketentuan Regulator dengan komposisi sebesar 22,78% dari total pembiayaan 2021. Sementara pembiayaan konsumen memberikan kontribusi sebesar 3,4%.

        “Tahun ini BCA Syariah akan fokus meningkatkan pembiayaan konsumer BCA Syariah diantaranya melalui berbagai aktivitas pemasaran seperti BCA Expoversary Online maupun Offline dan tentunya dengan menawarkan margin yang kompetitif bagi masyarakat”, ungkap Pranata.

        Kualitas pembiayaan BCA Syariah masih terjaga pada level yang sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 1,13% dan NPF Net sebesar 0,01%.

        Dalam upaya mendukung keuangan berkelanjutan, BCA Syariah mencatatkan penyaluran pembiayaan pada Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) sebesar Rp1,9 triliun atau 31,9% dari total portofolio pembiayaan di 2021.

        Menurut Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, terdapat tujuh sektor KUB yang telah memperoleh pembiayaan BCA Syariah. Dia menambahkan, pihaknya akan berupaya meningkatkan pembiayaan pada sektor lainnya.

        “Bersamaan dengan itu, pengembangan kapasitas SDM juga terus menjadi konsentrasi kami untuk meningkatkan pemahaman terhadap keuangan berkelanjutan di seluruh lini organisasi,” tutur Yuli.

        BCA Syariah menargetkan pertumbuhan selaras dengan Regulator di kisaran 6-7% untuk Aset dan Laba, sementara pertumbuhan Pembiayaan dan DPK ditargetkan tumbuh 7-9% di akhir tahun 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: