Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Diramal Bakal Cetak Rekor Baru Hingga Sentuh Level 7.500, Ini Penyebabnya

        IHSG Diramal Bakal Cetak Rekor Baru Hingga Sentuh Level 7.500, Ini Penyebabnya Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipredikasi untuk jangka menengahnya bisa menciptakan rekor baru di level 7.500 dan setelah itu Indeks akan kembali mengalami koreksi.

        Founder B-Trade Wijen Pontus mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat dirinya optimistis dalam jangka menengah IHSG bisa tembus ke level 7.500. Pertama, sentimen positif datang dari laporan keuangan emiten tahun 2021 dimana ia memperkirakan kinerjanya mengalami peningkatan sangat signifikan.

        "Untuk sentimen positif masih datang dari laporan keuangan emiten annual 2021, yang harusnya banyak yang positif dan naik secara YOY," ungkap Wijen saat Webinar Traders Wave by B-Trade (12/3/2022).

        Baca Juga: Berinvestasi di Pasar Modal Jadi Salah Satu Alternatif bagi Investor

        Ia pun menambahkan, dalam kurun waktu 2 pekan kedepan Indeks Harga Saham Gabungan akan berada di rentang level 7000. Level tersebut merupakan support bagi IHSG, sebelum akhirnya nanti akan kembali terkoreksi.

        "Oleh karena itu target jangka pendeknya 7.200 dan 7.300, tapi untuk jangka menengahnya di 7.500-an, kemudian IHSG akan turun lagi ke level 6.484," lanjut Wijen.

        Webinar Traders Wave by B-Trade ini mengulas market outlook bagi para investor dengan tema Investasi Aman, Tenang & Tumbuh. Webinar ini juga berkolaborasi dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau MTEL untuk melihat prospek kinerja Perseroan kedepannya.

        Ditempat yang sama, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, Emiten infrastruktur menara dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan pesaing yang diwakili oleh Direktur Investasi nya Hendra Purnama mengungkapkan tahun 2022 Perseroan akan lebih agresif lagi dalam mengembangkan bisnis towernya ke luar Pulau Jawa. Pasalnya, penyebaran tower diluar Pulau Jawa hampir 58 persen sehingga ini menjadi kesempatan bagi MNO untuk menggelar jaringannya.

        "Penyebaran tower 58 persen ada diluar jawa, dan merupakan daerah pertumbuhan baru sehingga, ini membuka oportunity kepada MNO menggelar jaringannya diluar pulau Jawa," ujar Hendra saat menghadiri Traders Wave by B-Trade (12/3).

        Baca Juga: Tenant Melonjak Pesat, Keuntungan Mitratel Lompat Hingga 130% di Tahun 2021

        Lebih lanjut Hendra menambahkan, dengan agresifnya Perseroan memperluas bisnis tower di luar pulau Jawa diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan diakhir tahun 2022.

        "Untuk guidance di 2022 ini kita menargetkan 10 persen dari sisi revenue dari sisi ebitda peningkatan 13 persen itu bisa dicapai ketika kita memiliki capex Rp9,9 triliun," jelas Hendra saat menghadiri Webinar Traders Wave by B-Trade (12/3).

        Hendra pun optimistis setiap tahunnya growth bisnis di industri tower telekomunikasi bisa tumbuh 11 persen. Angka tersebut melebihi dari growth industri tower secara nasional yang tumbuhnya baru 5 persen.

        "Growth industri tower nasional 5 persen karna memang industri ini memiliki kontrak jangka panjang dan growth kita sampai 2025 11 persen per tahunnya". Tutup Hendra.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: