Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ubedilah Badrun Olok-olok Ritual Kendi Jokowi di IKN Nusantara: Politik Klenik, Ini Kemunduran!

        Ubedilah Badrun Olok-olok Ritual Kendi Jokowi di IKN Nusantara: Politik Klenik, Ini Kemunduran! Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik, Ubedilah Badrun melontarkan kritik keras kepada Presiden Joko Widodo.

        Dia menegaskan, di era modern seperti sekarang ini, Kepala Negara masih menganut politik klenik. Itu disampaikan menanggapi ritual kendi Nusantara yang digelar Jokowi bareng  33 Kepala Daerah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

        Baca Juga: Omongan Pentolan 212 Bikin Ngeri: Ritual Kendi di IKN Musyrik, Jokowi Kalau Mau Murtad Silahkan...

        Politik klenik yang diyakini Jokowi, lanjut Ubedilah menunjukan adanya kemunduran peradaban politik, ini bertolak belakang rasionalitas masyarakat modern. 

        "Ini klenik, dan politik klenik itu menunjukan suatu kemunduran peradaban politik,” kata Ubedilah ketika dikonfirmasi Populis.id Senin (14/3/2022). 

        Akademisi Universitas Negeri Jakarta yang juga pernah memperkarakan kasus dugaan korupsi yang melibatkan dua putra Jokowi ini menegaskan, ritual kendi yang digelar Jokowi di lokasi Ibu Kota Negara itu tentu tidak dapat diterima akal sehat banyak orang.

        "Praktek semacam itu dalam terminologi sosiologi budaya dan sosiologi politik bisa dikategorikan sebagai politik klenik. Suatu praktik politik mengimplementasikan kemauan penguasa (IKN) berdasar imajinasi irasionalitasnya yang meyakini semacam adanya mistisisme tertentu," tuturnya.

        Ia menerangkan, politik klenik bertentangan dengan rasionalitas karena politik modern yang menghadirkan pemerintahan modern meniscayakan syarat rasionalitas dalam seluruh implementasi kebijakannya. 

        "Membawa kendi berisi air dan tanah dari 33 provinsi itu sesuatu yang irasional dan tidak masuk akal. Berbahaya jika negara dijalankan dengan politik klenik," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: