Polemik Logo Halal Baru, Eks Kuasa Hukum Rizieq Marah Besar, Sampai Sebut Bodoh & Tolol, Astaga!
Bekas kuasa hukum eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Kapitra Ampera ikut mengomentari polemik logo halal baru bikinan Kementerian Agama yang dibuat untuk mengganti logo halal keluaran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, perdebatan mengenai logo baru itu adalah hal yang sia-sia, dia bahkan menyebut itu adalah bodoh. Menurutnya masalah logo halal itu adalah masalah remeh yang sengaja dibesar-besarkan pihak tertentu.
"Hanya masalah remeh-temeh ini jadi masalah besar, perdebatan yang menguras energi bangsa ini. Bodoh dan tolol hanya memperdebatkan hal-hal seperti itu," kata Kapitra kepada wartawan Rabu (16/2/2022).
Baca Juga: Omongan Dukun Ini Bikin Bergidik! Tujuan Jokowi Gelar Ritual Kendi di IKN Dibongkar Habis-habisan!
Kapitra mengatakan kelompok-kelompok yang menyoal dan memperdebatkan logo halal baru memang dangal dalam berfikir. Dia menilai mereka yang mempermasalahkan logo baru itu terlalu memaksakan kehendaknya.
“Ini tanda kedangkalan, terlalu dangkal melihat suatu masalah, jadi seluruhnya harus sama dengan selera maunya suatu kelompok atau kelompok lain, ngapain? Itu nggak penting," tuturnya.
Kapitra melanjutkan, bentuk dan model dari sebuah logo sebetulnya tidak begitu penting, yang utama adalah substansi logo itu sendiri. Kemudian pembuatan logo itu juga mesti mengikuti mekanisme dan peraturan yang berlaku.
"Itu, kan, substansi tentang filterisasi produk makanan yang tertuang dalam UU jaminan produk halal (JPH), kan. Nah, itu UU itu dijalankan enggak? Karena UU itu melibatkan banyak pihak termasuk MUI, itu yang penting bukan simbolnya," tukasnya.
Adapun logo baru bikinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan jajarannya itu ramai dikritik berbagai pihak, salah satu yang banyak disorot adalah bentuk gunung yang diadaptasi dari wayang kulit yang oleh banyak pihak dinilai tidak melambangkan budaya nasional, itu terlalu Jawa Sentris.
Kemudian kaligrafi Arab yang membentuk tulisan halal dalam logo tersebut juga tidak luput dari kritik pedas, tulisan itu disebut tidak jelas terlihat, bahkan terkesan disembunyikan.
Salah satu kelompok yang getol mengkritik hal ini adalah Persaudaraan Alumni (PA) 212, kelompok ini bahkan menuding Menag Yaqut sedang merusak Islam dari dalam dengan mengutak atik hal-hal yang berkaitan dengan umat Muslim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: