Diresmikan Jokowi, Hyundai Perkuat Inovasinya Melalui Pabrik Pertama di Asia Tenggara
Hari ini, Hyundai Motor Company melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) meresmikan pabrik pertamanya di Asia Tenggara yang berlokasi di Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat. Peresmian ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik di Indonesia yang juga akan menjadi pusat manufaktur Hyundai di Asia Tenggara. Peresmian ini juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bekasi Akhmad Marjuki, Duta Besar Korea untuk Indonesia Park Tae-sung, dan Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung.
Pada Desember lalu, Hyundai telah menyelesaikan pembangunan pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 77,7 hektar dengan luas bangunan mencapai 18,8 hektar. Pabrik ini sendiri memiliki nilai investasi sekitar USD 1,55 miliar. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas produksi tahunan hingga 150.000 unit di tahun ini dan akan mencapai hingga 250.000 unit per tahun kedepannya.
Baca Juga: Dilengkapi Teknologi Bluelink, Hyundai CRETA Bikin Kamu Lebih 'Akrab' dengan Mobil Kesayanganmu
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, mengatakan, “Hari ini kita telah menyaksikan momen yang telah kita tunggu-tunggu. Pertama-tama kehadiran IONIQ 5, di mana kita ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang menggunakan bahan bakar fossil ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Kedepannya kendaraan listrik harus menjadi moda transportasi utama kita termasuk menjadi tumpuan untuk transportasi ramah lingkungan yang dikembangkan juga nantinya di Ibu Kota Negara, Nusantara. Kita harus menjadi pemain penting dalam global supply chain di industri mobil listrik global karena Indonesia memiliki kapasitas berupa material utama untuk kendaraan listrik. Untuk menjadi pemain kunci, kita perlu membangun ekosistem yang kuat. Tanpa ekosistem dalam negeri yang kuat, kita akan sulit bersaing dengan negara lain dalam membangun industri mobil listrik."
Lebih lanjut Presiden Joko Widodo juga menyampaikan dukungannya terhadap perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, “Pemerintah akan selalu mendukung setiap investasi kendaraan listrik di Indonesia dan juga perkembangan industri hulunya terutama industri baterai. Seperti hari ini, IONIQ 5 akan menjadi mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia, yang diproduksi untuk memenuhi pasar Indonesia dan pasar ekspor. Saya berharap IONIQ 5 akan menjadi milestone penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.”
Momen sambutan tersebut kemudian ditutup dengan peresmian pabrik Hyundai Motor, “Hari ini, Saya resmikan Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan IONIQ 5, mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia.” tutup Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Hyundai Mobis, Produsen Berdikari untuk Suku Cadang Mobil
Euisun Chung, Executive Chair Hyundai Motor Group, mengatakan, “Indonesia adalah pusat dari strategi mobilitas Hyundai Motor kedepannya. Pabrik ini akan memainkan peran penting dalam industri otomotif khususnya di bidang kendaraan listrik. Selain itu, Hyundai akan terus berkontribusi dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui sinergi pabrik baterai yang sedang kami kembangkan. Kami optimis, kehadiran pabrik ini akan mendorong Indonesia untuk memainkan peran penting di kancah internasional. Kami berharap teknologi baru yang diusung Hyundai di masa mendatang akan menjadi pondasi untuk kolaborasi yang jauh lebih besar antara Hyundai dan Indonesia.”
“Progress for Humanity” Sebagai Elemen Penting Pembangunan Pabrik
Pabrik dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dibangun dengan mengedepankan visi Progress for Humanity yang dapat dilihat dari berbagai fasilitas yang tersedia. Mulai dari penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti solar panel yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik untuk operasional area Assembly Shop. Selain itu, pada proses pengecatan kendaraan, Hyundai menggunakan cat berbasis air atau waterborne yang memiliki kandungan Volatile Organic Compound (VOC) lebih rendah dibandingkan jenis cat lain. Sebagai informasi, VOC dapat merusak kesehatan dan lingkungan. Selain itu, bau tak sedap dari larutan thinner yang menusuk juga dapat dikurangi akibat dari penggunaan waterborne ini. Hyundai juga mengutamakan kenyamanan karyawan selama bekerja dengan memasang fasilitas AC (air conditioner) di hampir seluruh bangunan area pabrik, sehingga menjadikan pabrik manufaktur ini sebagai yang pertama di Indonesia memasang fasilitas tersebut.
Selain itu, pabrik Hyundai juga dilengkapi dengan Safety Training Center yang menyediakan sesi pelatihan bagi seluruh karyawan serta mitra lokal yang akan terlibat dalam semua kegiatan di dalam pabrik. Pusat pelatihan ini juga mengadopsi teknologi Virtual Reality (VR) sebagai bagian dari materi pelatihan untuk simulasi langsung di lapangan.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Hyundai Mobis, Produsen Berdikari untuk Suku Cadang Mobil
Terdapat pula Mobility Innovation Center yang memiliki peran untuk mendorong pengembangan model produk strategis di ASEAN, dengan fasilitas yang beragam mulai dari lab material hingga fasilitas evaluasi berkendara. Melalui Mobility Innovation Center ini, Hyundai memiliki misi untuk tumbuh dan berkembang bersama mitra lokalnya di Indonesia dengan mengadakan berbagai kegiatan pelatihan untuk bertukar ilmu dan teknologi. Hal ini menunjukan bahwa pabrik tersebut tidak hanya fokus kepada proses produksi, tetapi juga fokus agar Hyundai dapat berkontribusi lebih lanjut dan tumbuh bersama Indonesia.
Komitmen Jangka Panjang Hyundai untuk Indonesia
Pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia bertujuan untuk dapat memproduksi model-model kendaraannya secara lokal. Model pertama yang diproduksi oleh pabrik ini adalah Hyundai CRETA, SUV terbaru dari Hyundai yang telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Indonesia. CRETA juga telah berhasil memimpin hasil penjualan ritel di segmennya di bulan Februari 2022.
Eksistensi Hyundai di Indonesia pertama kali ditandai dengan peluncuran 2 mobil listrik di November 2020 yang saat ini telah menjadi pemimpin pasar mobil listrik di Indonesia. IONIQ Electric dan KONA Electric telah terjual sebanyak 605 unit atau 87,3% dari total penjualan ritel EV di tahun 2021. Hal ini semakin memperkuat komitmen Hyundai untuk mengembangkan mobil listrik melalui pabrik Hyundai di Indonesia. Oleh karena itu, Hyundai tengah mempersiapkan produksi secara massal mobil berbasis baterai murni (BEV), yakni IONIQ 5 dalam waktu dekat. IONIQ 5 bersama Genesis Electrified G80 juga akan menjadi kendaraan pendukung perhelatan KTT G20 Bali.
Komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem kendaraan listrik telah dipersiapkan secara matang dari hulu ke hilir. Disamping memproduksi mobil listrik, Hyundai juga membangun berbagai infrastruktur untuk mendukung era elektrifikasi Indonesia, mulai dari stasiun pengisian daya atau charging station yang telah tersedia lebih dari 180 titik di seluruh Indonesia, hingga bekerja sama dengan LG Energy Solutions melalui nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintahan Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai dengan nilai investasi mencapai USD 1,1 miliar. Pabrik tersebut ditargetkan selesai pada semester pertama tahun 2023 dan mulai berproduksi pada tahun 2024.
Upaya tersebut menjadi bagian dari dukungan Hyundai dalam menghadapi era elektrifikasi yang akan menjadi masa depan Indonesia, serta sejalan dengan komitmen jangka panjang pemerintah Indonesia sebagaimana dijelaskan pada Net Zero Emission Roadmap yakni mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Lebih lanjut, pabrik Hyundai ini juga didapuk sebagai pusat produksi Hyundai di Asia Tenggara. Hal ini berarti, pabrik Hyundai di Indonesia ini akan memproduksi berbagai model Hyundai beserta suku cadangnya untuk kemudian di ekspor ke negara-negara di Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina. Hyundai berencana untuk mengekspor sekitar 40% kendaraan hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar di negara-negara ASEAN.
Baca Juga: KB Bukopin Dukung Penjualan Hyundai di Indonesia
Hyundai Sebagai Game-Changer di Industri Otomotif Indonesia
Komitmen Hyundai untuk mempertahankan predikat sebagai game-changer di otomotif Indonesia ditandai dengan berbagai inovasi baik dari segi produk maupun layanan. Saat ini, Hyundai memiliki 100 dealer yang tersebar di 40 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua. Showroom tersebut juga termasuk pembukaan 10 City Store, yang telah didirikan sebagai basis offline yang strategis untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di pusat perbelanjaan. Sedangkan untuk rencana jangka menengah dan panjang, Hyundai menargetkan untuk memperluas hingga 150 dealer termasuk Hyundai City Store.
Hyundai Motors Indonesia juga telah memperkenalkan teknologi inovatif terbarunya, Hyundai Bluelink, sebuah inovasi Connected Car Service dari Hyundai yang memungkinkan pelanggan untuk selalu terhubung dengan mobil mereka melalui smartphone.
Dalam hal produksi dan penjualan, Hyundai akan mengambil pendekatan yang berpusat pada pelanggan. Di mana terdapat pilihan kendaraan yang ditawarkan berdasarkan skema build-to-order (BTO). Skema ini memungkinkan pelanggan memilih spesifikasi produk saat menggunakannya. Pendekatan ini sudah diterapkan melalui program My Own CRETA, sebuah layanan yang akan memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk memilih fitur dan tampilan CRETA sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan minat mereka.
Baca Juga: 87,3 Persen Pasar Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Indonesia Tahun 2021 Dikuasai Hyundai
Lebih lanjut, terdapat pula online platform Click-to-Buy yang memfasilitasi pelanggan untuk melakukan semua tahapan proses pembelian kendaraan Hyundai dengan nyaman dan aman dari rumah masing-masing. Melalui platform ini pelanggan mendapatkan berbagai layanan menyeluruh terkait Hyundai, mulai dari informasi terkini terkait produk dan layanan dari Hyundai, melakukan pembelian mobil Hyundai, menemukan lokasi EV charging station dan dealer. Hyundai juga menghadirkan myHyundai Indonesia, sebuah platform “mobility membership” yang unik untuk mendukung gaya hidup sehari-hari para pemilik kendaraan Hyundai dan para penggemar Hyundai di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar