Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antisipasi Dinamika Dunia Kerja Pascapandemi, 98% Pekerja RI Ingin Tingkatkan Kemampuan Digital

        Antisipasi Dinamika Dunia Kerja Pascapandemi, 98% Pekerja RI Ingin Tingkatkan Kemampuan Digital Kredit Foto: Unplash/Campaign Creators
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Riset terbaru Amazon Web Services, Inc. (AWS) menunjukkan 98% pekerja di Indonesia menyampaikan bahwa mereka butuh untuk meningkatkan kapasitas di bidang digital, terutama dalam penerapan teknologi-teknologi digital mutakhir dalam tugas sehari-hari mereka.

        Hal ini dibutuhkan agar mereka mampu beradaptasi dengan dinamika baru yang terjadi di dunia kerja yang tercetus akibat pandemi global Covid-19.

        Baca Juga: Umumkan Perjanjian Kolaborasi, ICS Compute dan AWS Akan Transformasi Digital Lewat Adopsi Cloud

        Laporan bertajuk “AWS Building Skills for the Changing Workforce” yang disiapkan oleh firma konsultan strategis dan ekonomi AlphaBeta, atas dukungan AWS, menunjukkan bahwa terjadinya pandemi Covid-19 telah mengakselerasi munculnya kebutuhan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi pekerja dari kalangan teknologi maupun nonteknologi di Indonesia.

        "Ini juga yang mendorong organisasi mempercepat terwujudnya transformasi digital untuk menjaga daya saing mereka," kata Genevieve Lim, Direktur AlphaBeta (bagian dari Access Partnership) untuk wilayah Asia Pasifik (APAC), dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

        Menurut hasil riset, beragam pelatihan untuk peningkatan kecakapan, seperti dalam menggunakan peranti-peranti berbasis cloud, seperti peranti-peranti pengembang, software komunikasi berbasis cloud, software akuntansi, maupun software customer relationship management (CRM), akan menjadi yang paling banyak diminati nantinya di tahun 2025, menyusul kemudian kecakapan di bidang keamanan siber.

        Sedangkan, program peningkatan kecakapan di bidang komputasi cloud level atas, kemampuan untuk memigrasikan fasilitas on-premises ke cloud, serta perancangan arsitektur cloud akan masuk ke dalam 10 besar jenis kecakapan digital yang paling banyak diminati di Indonesia.

        Baca Juga: Dapat Dukungan Penuh Amazon Web Service (AWS) DCI, Bank BJB Siap Terapkan Ekosistem Digital Masif

        76% dari kalangan pekerja di Indonesia sadar akan perlunya mengikuti pelatihan kecakapan cloud di 2025 untuk meningkatkan jenjang karir mereka. Lebih lanjut, dari kalangan tersebut, sebanyak 60% mengatakan bahwa mereka butuh mempelajari tentang pengoperasian peranti-peranti berbasis cloud di tempat kerja.

        Sementara, 29% kalangan pekerja juga merasa bahwa nanti mereka perlu mengikuti pelatihan dalam melakukan migrasi fasilitas-fasilitas on-premises ke cloud dan 16% dari mereka perlu mengasah kecakapan dalam merancang arsitektur cloud. Riset ini juga memprediksikan bahwa jenis kecakapan lain, seperti di bidang cloud level atas, seperti machine learning, akan banyak dibutuhkan di sektor industri kesehatan, pertanian, fintech, media, bahkan hingga hiburan.

        Perusahaan-perusahaan juga menyampaikan banyaknya manfaat yang mereka rasakan dengan mereka mendukung penyelenggaraan program pelatihan peningkatan kapasitas SDM di lingkungan perusahaan.

        Baca Juga: Epsilon Hadirkan AWS Direct Connect untuk Pasar Indonesia

        Sebanyak 98% perusahaan yang disurvei merasakan adanya peningkatan produktivitas karyawan, 98% menyampaikan makin mudah dalam mengakselerasi tercapainya gol perusahaan, 98% merasakan adanya peningkatan dalam penghematan biaya, 91% melaporkan adanya peningkatan loyalitas karyawan, dan 96% perusahaan mengaku bahwa pendapatan perusahaannya meningkat.

        Genevieve Lim menambahkan, bertransisi menuju ke perekonomian digital-first menjadi kunci dalam upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19, sekaligus membangun fondasi perekonomian yang makin kuat di masa depan.

        "Ini tentu perlu kolaborasi dan peran serta dari pemerintah bersama-sama dengan kalangan perusahaan, karyawan, penyelenggara pelatihan dalam turut mendukung terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan pelatihan digital yang terus meningkat saat ini," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: