Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Presidensi G20 Gelar Workshop Terkait Ketahanan Air dan Pengendalian Perubahan Iklim di Yogyakarta

        Presidensi G20 Gelar Workshop Terkait Ketahanan Air dan Pengendalian Perubahan Iklim di Yogyakarta Kredit Foto: Panitia G20
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mengawali Pertemuan Pertama Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG Meeting), telah diselenggarakan workshop ketahanan air oleh EDM dan workshop pengendalian perubahan iklim oleh CSWG pada Senin (21/3/2022) di Yogyakarta.

        Workshop yang merupakan side event dari G20 EDM-CSWG I ini diadakan secara paralel dan dipimpin secara langsung oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro, selaku Co-Chair EDM dan Direktur Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Laksmi Dhewanti selaku Co-Chair CSWG.

        Baca Juga: Menteri Teten: G20 Buka Peluang Peningkatan Wirausaha Perempuan Melalui Inklusi Bisnis

        Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (23/3), Sigit Relianto mengatakan bahwa penyelenggaraan workshop ketahanan air sejalan dengan semangat para peserta pertemuan, khususnya Negara G20 dalam memperkuat upaya perlindungan dan pengelolaan air. Workshop ini ditujukan untuk mencari solusi dan memetakan kerja sama menuju ketahanan air, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan target nomor 6, yaitu air yang bersih dan sanitasi untuk semua.

        "Workshop (ketahanan air) pada hari ini bersifat awalan untuk menghimpun seluruh upaya yang telah dilakukan dari semua negara peserta sekaligus menunjukan solusi terbaik yang dapat dipertukarkan untuk dilakukan. Kami akan menindaklanjuti kegiatan hari ini dengan pertemuan untuk membahas yang lebih detail," paparnya.

        Terkait workshop EDM, dikatakan Sigit, merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran di presidensi sebelumnya, yaitu berkaitan dengan water dialog yang membahas, mengidentifikasi, dan sharing pengetahuan soal best practice pengelolaan air. "Para delegasi sangat senang karena awalnya air itu hanya untuk water security, sekarang sudah dihubungkan dengan upaya pemulihan lingkungan, jadi lebih meluas lagi," ungkapnya.

        Sementara, pada workshop CSWG yang berlangsung secara paralel dengan workshop EDM ditujukan untuk menghimpun dan memetakan peluang kerja sama dari seluruh negara terhadap upaya pengendalian perubahan iklim, melalui fokus kerja pemulihan lingkungan dan pengelolaan laut yang berkelanjutan, sekaligus untuk mempersiapkan pembahasan yang komprehensif dalam working group.

        Workshop CSWG dibagi menjadi tiga sesi: sesi pertama membahas hasil studi tentang inventarisasi ekonomi, dampak sosial dan lingkungan dari pemulihan berkelanjutan termasuk dampak implementasi NDC.; sesi kedua membahas hasil studi tentang solusi berbasis laut untuk perubahan iklim melalui peningkatan kerja sama dalam ilmu pengetahuan, penelitian dan inovasi; sesi ketiga membahas hasil studi tentang rekomendasi kerangka keuangan inovatif menuju emisi GRK rendah dan masa depan ketahanan iklim.

        Studi-studi ini merupakan langkah mendukung isu prioritas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) juga sebagai basis pembahasan bagi penyusunan Communiqué/Deklarasi tingkat Menteri di akhir penyelenggaraan G20 EDM-CSWG.

        Kedua workshop yang diselenggarakan ini telah sejalan dengan upaya pemulihan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim. Selain itu, juga semangat tindak lanjut pertemuan COP-26 Glasgow yang menyepakati bahwa pemulihan lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan harus sejalan dengan upaya pengendalian perubahan iklim.

        "Indonesia sebagaimana selalu diingatkan oleh Yth. Bapak Presiden Joko Widodo bahwa Presidensi G20 Indonesia tidak hanya sekadar menghasilkan narasi atau deklarasi, tetapi kita benar-benar memberikan contoh dan aksi nyata kepada dunia. Kembali kepada tema Presidensi G20 Indonesia, yaitu Recover Together Recover Stronger artinya adalah G20 harus menunjukkan kepemimpinannya dan Indonesia melakukannya dengan leading by examples. Dari Indonesia dunia akan pulih bersama," pungkas Laksmi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: