Kemarin Rudal Hipersonik, Kini Rusia Sebut-sebut Senjata Pamungkas untuk Perangnya
Hampir 4 pekan setelah Rusia menginvasi Ukraina, muncul kekhawatiran Barat bahwa konflik di sana dapat meningkat menjadi perang nuklir.
Namun, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, kebijakan keamanan Rusia menyatakan bahwa negara itu hanya akan menggunakan senjata nuklir jika eksistensinya terancam.
Baca Juga: Respons Biden atas Diluncurkannya Rudal Hipersonik Putin di Luar Dugaan, Dunia Waspada!
Dilansir dari Reuters, Peskov ditanya dalam wawancara CNN pada Selasa (22/3/2022) apakah ia yakin Presiden Vladimir Putin tak akan menggunakan senjata nuklir.
"Kami punya konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi, jika ada ancaman eksistensial bagi negara kami, arsenal nuklir tersebut baru dapat digunakan sesuai dengan konsep kami. Tak ada alasan lain yang disebutkan dalam teks tersebut," jawabnya.
Putin bulan lalu memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi. Sejalan dengan perintah tersebut, kementerian pertahanan Rusia mengumumkan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya serta armada Utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur, menurut laporan kantor berita Interfax.
"Prospek konflik nuklir, yang dulu tak terpikirkan, kini kembali ke ranah kemungkinan," keluh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada 14 Maret.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: