Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Teken Kontrak dengan 6 Perusahaan dan Institusi Alirkan Listrik dari EBT

        PLN Teken Kontrak dengan 6 Perusahaan dan Institusi Alirkan Listrik dari EBT Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) bersama dengan enam pelanggan besar dan sektor industri menandatangani kerja sama pemenuhan tenaga listrik yang berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 800 ribu megawatt-hours (MWh).

        Kerja sama dan kontrak pembelian REC dilakukan antara PLN dengan H&M Indonesia, PT Goto Gojek Tokopedia, PT Stargate Mineral Asia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Georg Fischer Indonesia, dan Istana Kepresidenan Bogor.

        Baca Juga: PLN Bangun PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Indonesia Berkapasitas 1.040 MW

        Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa pelaksanaan penandatanganan kerja sama kontrak pembelian REC merupakan bukti nyata kolaborasi untuk transisi menuju energi terbarukan.

        "REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata bahwa sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (25/3/2022).

        Darmawan mengatakan, kerja sama ini merupakan bukti PLN mewujudkan kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT. Dengan kontrak pembelian REC dengan durasi kerja sama 1-5 tahun ini juga bakal memberi dampak positif bagi pelanggan. 

        "Pelanggan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," ujarnya.

        Lanjutnya, dengan kerja sama ini pelanggan juga membuktikan eksistensinya dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan energi yang berasal dari pembangkit EBT di Indonesia.

        Kontrak pembelian REC juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060. Darmawan berharap, masifnya kontrak pembelian REC dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi. 

        "Kami sangat terbuka bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin berkontribusi dalam penggunaan energi hijau dengan memanfaatkan REC ini," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: