Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Telah Hadir Selama 7 Tahun, Kini Social Bella Akan Kenalkan Model Bisnis Baru SHEconomy

        Telah Hadir Selama 7 Tahun, Kini Social Bella Akan Kenalkan Model Bisnis Baru SHEconomy Kredit Foto: Sociolla
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Hanya dalam waktu tujuh tahun sejak pertama kali diluncurkan pada Maret 2015, Social Bella, perusahaan beauty-tech di Indonesia berhasil melampaui misinya untuk menciptakan sebuah ekosistem kecantikan dan perawatan diri yang solid.

        Melansir dari siaran resminya, Rabu (30/3/2022) perusahaan yang dikenal dengan omnichannel retailer Sociolla, kini hadir dengan ambisi dan model bisnis baru guna memperluas jangkauan di luar pasar kecantikan dan perawatan diri dan fokus menggarap potensi SHEconomy di Indonesia secara maksimal. 

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: L'Oreal, Salah Satu Korporasi Kosmetik dan Kecantikan Tersukses di Dunia

        Co-Founder & President Social Bella, Christopher Madiam mengatakan dalam memperingati ulang tahun Social Bella di bulan Maret ini, ia ingin secara terbuka memperkenalkan model bisnis baru, yaitu SHEcosystem, yang akan membantu membangun dan menghubungkan beberapa ekosistem dari berbagai industri berbeda menjadi satu ekosistem yang terintegrasi.

        "SHEcosystem akan menciptakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi multi-dimensional. Dengan ekspansi ini, kami dapat melayani seluruh SHEconomy di Indonesia yang diperkirakan dapat mencapai 59 miliar USD dengan proyeksi CAGR sebesar 9,4%," katanya.

        Baca Juga: Strategi Brand Busana Muslim Lokal Rebertus Hadapi Pandemi dan Penetrasi ke Pasar Luar Negeri

        Ia memaparkan sejak pertama kali didirikan, Social Bella turut berkontribusi mengubah lanskap industri kecantikan. Komitmen kuat perusahaan untuk selalu melakukan hal yang benar dimulai dengan komitmen untuk hanya menyediakan 100% produk bersertifikat BPOM di Sociolla, yang membedakannya dari pelaku bisnis atau retailer lainnya.

        "Kini, Social Bella telah melangkah jauh, bertransformasi menjadi ekosistem lengkap dengan tambahan empat pilar bisnis lainnya, yaitu Super App kecantikan SoCo, media kecantikan dan gaya hidup dengan menghadirkan layanan end-to-end O2O marketing Beauty Journal, Brand Development dengan layanan distributor produk kecantikan dan perawatan diri dari hulu ke hilir, serta Lilla, ekosistem terlengkap bagi ibu dan anak yang baru saja diluncurkan untuk membantu para ibu," jelasnya.

        Ia menuturkan Lilla juga menandai langkah pertama Social Bella untuk berekspansi di luar pasar kecantikan dan perawatan diri. Bahkan, menjadikan Lilla sebagai top of mind brand bagi ibu dan buah hati di Indonesia kini menjadi salah satu fokus utama Social Bella di 2022.

        Co-Founder & CEO Social Bella, John Rasjid menjelaskan, selalu percaya dan berkomitmen pada janji utama untuk melayani pelanggan dengan integritas dan membantu mitra bisnis agar terus tumbuh secara sustainable. Ekspansi bisnis yang masif seperti ekspansi gerai omnichannel Sociolla dan peluncuran unit bisnis baru Lilla semasa pandemi mungkin terlihat cukup berani bagi sebagian pihak, tetapi setiap inisiatif yang dilakukan selalu diperhitungkan dengan sangat cermat.

        "Inilah cara kami menjalankan bisnis sejak hari pertama yang membawa kami ke titik hari ini, dan pandemi justru semakin membuktikan ketahanan model bisnis kami dalam jangka panjang," ujarnya.

        Baca Juga: Makeup Beauty House, Olshop di Shopee yang Jual Skincare Makeup dengan Harga Termurah dan Original

        Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana menjelaskan Saat ini perusahaan telah berhasil melewati pandemi dan melampaui misi sebelumnya, Social Bella sepenuhnya siap untuk melanjutkan perjalanan berikutnya dengan misi baru, Liberating Self-care. Menurutnya konsumen selalu menjadi pusat dari apapun yang dilakukan, merekalah yang membantu hingga Social Bella berada di posisi saat ini.

        "Teknologi dan ekosistem Social Bella dibangun agar kami dapat memahami pelanggan kami lebih dari mereka memahami diri mereka sendiri. Kami tahu apa yang mereka inginkan bahkan sebelum mereka tahu mereka menginginkannya. Liberating Self-care berarti memberikan kebebasan bagi pengguna, pelanggan, dan konsumen kami dari segala kesulitan dan keterbatasan yang mereka hadapi untuk memberikan perawatan terbaik bagi diri mereka dan orang yang dicintai," ungkapnya.

        Baca Juga: Luncurkan Skincare Baru, Glam Shine Cosmetics Klaim Jadi Solusi Beragam Masalah Kulit Wajah

        Chrisanti menambahkan bahwa pemahaman pelanggan yang kuat dan berbasis data menjadi kunci perusahaan dalam menghadirkan pendekatan terbaik untuk menangkap potensi pasar dan berkomunikasi dengan pelanggan. 

        "Memenangkan persaingan untuk meraup pangsa pasar yang lebih besar tidak pernah menjadi fokus utama kami. Obsesi kami adalah agar bagaimana bisa memberikan pelayanan kepada para pengguna dan pelanggan kami lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kami selalu setia pada nilai yang berpusat pada konsumen atau customer-centric, dan itulah yang membuat kami tidak gentar meskipun ada tantangan yang menghadang," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: