Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setengah Keuntungan Garuda Food Buat Pemegang Saham, Kekayaan Konglomerat Sudhamek Makin Menggunung

        Setengah Keuntungan Garuda Food Buat Pemegang Saham, Kekayaan Konglomerat Sudhamek Makin Menggunung Kredit Foto: Garudafood
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pundi-pundi konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo Soejoto orang nomor satu di PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) bakal semakin menggunung. Hal ini terjadi setelah Garuda Food memutuskan untuk menggelontorkan keuntungan atau laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebagai dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Keputusan perseroan tersebut diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar perseroan. 

        Dividen tunai tahun buku 2021 yang bakal dikantongi pemegang saham GOOD yakni Rp6 per lembar saham. Sehingga, total dana akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada Selasa, 12 April 2022 mencapai Rp219,2 miliar atau 51,6 persen dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan mencapai senilai Rp424,8 miliar.  

        Baca Juga: Perusahaan Milik Konglomerat Sudhamek Panen Durian Runtuh: Omzet & Untung Melonjak Parah!

        “Pembagian dividen ini tentunya telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Perseroan serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang,” kaata Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Paulus Tedjosutikno, di Jakarta, Kamis (31/3/22022). 

        Selain itu, lanjut Paulus, laba per lembar saham Perseroan juga naik sebesar 64,8 persen menjadi Rp 11,6 per lembar. “Hal ini tidak terlepas dari dampak positif aksi pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock split) pada RUPST Perseroan Juni 2021 dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal per saham menjadi Rp20,” terangnya. 

        Sudhamek sendiri berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, menguasai 7,55 persen atau 2,78 miliar saham di GOOD. Dengan begitu, Sudhamek bakal mengantongi dana segar Rp16,71 miliar dari dividen tunai GOOD tahun 2021. 

        Sebagai informasi, Laba bersih Garudafood meroket 63,77% dari Rp259,41 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp424,83 miliar pada tahun 2021. Keuntungan perusahaan makanan dan minuman ni melonjak karena ditopang oleh penjualan bersih yang naik 13,86% dari Rp7,72 triliun per Desember 2020 menjadi Rp8,79 triliun Desember 2021. 

        Merujuk ke laporan keuangan Garudafood, kontributor terbesar berasal dari penjualan pihak ketiga, di mana nilainya tumbuh dari Rp7,60 triliun pada 2020 menjadi Rp8,62 triliun pada 2021. Sementara itu, penjualan dari pihak berelasi naik dari sebelumnya Rp116,71 miliar menjadi Rp183,90 miliar.

        Baca Juga: Keluarga Konglomerat Salim Kipas-kipas Cuan: Keuntungan Duo Indofood Melesat pada 2021

        Paulus menerangkan bila dengan masih adanya pembatasan antarnegara sebagai antisipasi dari merebaknya varian baru Covid-19, maka mayoritas penjualan masih didominasi oleh segmen domestik yaitu sebesar Rp8,4 triliun atau tumbuh 14,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 7,1% atau senilai Rp390,7 miliar.

        “Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi Indonesia, kinerja Perseroan mengalami pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipicu oleh perkembangan vaksin booster yang saat ini sudah semakin intensif pada 2 bulan terakhir dan ditunjang dengan intervensi kebijakan pemerintah yang mendukung. Tentunya hal ini membawa dampak yang positif bagi peningkatan daya beli masyarakat sehingga berkontribusi pada perbaikan kinerja Perusahaan,” ujar Paulus.  

         Namun, Paulus menyebut bila perseroan akan tetap berhati-hati dan selektif dalam menghadapi situasi ketidakpastian bisnis ke depan akibat pandemi dan diperparah dengan krisis di Ukraina yang memiliki multiplier effects pada operasional bisnis perusahaan.

        "Perseroan memprioritaskan belanja modal untuk pemeliharaan infrastruktur dan peningkatan beberapa kapasitas produksi atas produk-produk unggulannya. Dan yang terpenting menyiapkan mitigasi plan atas kenaikan harga bahan baku yang semakin melonjak tinggi,” ujarnya lagi.    

        Baca Juga: Super Duper Cuan, Alfamart Raup Untung Hampir Rp2 Triliun   

        Untuk rencana ke depannya, Perseroan akan melakukan pengembangan bisnis melalui 3 pilar utama yaitu pengembangan pasar domestik, internasional dan bisnis baru. Ketiga pilar ini dilandasi oleh keandalan, efektivitas, dan efisiensi operasional secara end-to-end serta sistem yang dibangun secara berkesinambungan.

        Perseroan juga akan meningkatkan produktivitas melalui beberapa pengembangan sistem berbasis teknologi baik dari sisi penerimaan order dari pelanggan serta dari sisi produksi dan supply chain management. “Implementasi teknologi digital diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Perseroan,” tutup Paulus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: