Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keputusan Jenderal Andika Soal Anak Keturunan PKI Menghebohkan, Ini Respons Sekum PP Muhammadiyah

        Keputusan Jenderal Andika Soal Anak Keturunan PKI Menghebohkan, Ini Respons Sekum PP Muhammadiyah Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mendadak memberikan pesan penting kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

        Pesan tersebut merupakan respons atas pernyataan Andika Perkasa yang mengizinkan keturunan PKI masuk militer Indonesia.

        Abdul Mu’ti menegaskan, dirinya mendukung upaya Andika Perkasa yang tak mempermasalahkan keturunan PKI masuk TNI.

        "Sesuai prinsip kemanusiaan, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, keturunan PKI bisa diterima sebagai anggota TNI," tegas Abdul Mu’ti dilansir dari GenPI.co, Kamis (31/3).

        Namun, menurut Abdul Mu’ti, ada catatan-catatan tertentu yang patut digarisbawahi.

        Baca Juga: Duh... Rakyat Mulai Ketar-ketir Gegara BBM Naik, Opung Luhut Malah Bilang Terlambat Menaikkan

        Menurut Abdul Mu’ti, siapa pun yang ingin bergabung ke TNI harus melalui seleksi yang objektif, transparan, profesional, dan adil.

        Oleh karena itu, proses seleksi sudah seharusnya terbuka untuk umum, termasuk mereka keturunan dari PKI.

        "Yang penting ketika mereka diterima, maka harus dilakukan pembinaan ideologi Pancasila, agama, dan akhlak mulia," ungkap Abdul Mu’ti.

        Seperti diketahui, Jenderal Andika Perkasa mempertanyakan alasan anak keturunan PKI dilarang masuk TNI.

        Menurutnya, Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 yang sering dijadikan landasan hukum tidak pernah mengutarakan hal tersebut.

        Baca Juga: Jelaskan Islam Nusantara, Said Aqil Bilang Ulama Timur Tengah Minim Semangat Nasionalisme

        "Tidak ada kata-kata underbouw segala macam," jelas Andika Perkasa dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa yang tayang pada 30 Maret 2021.

        Menurutnya, yang dilarang itu PKI dan ajaran komunis, bukan keturunannya.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: