Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pesan Tegas untuk Menag Yaqut, PWNU DKI: Yang Perlu Diwaspadai HTI, FPI Tidak Berbahaya

        Pesan Tegas untuk Menag Yaqut, PWNU DKI: Yang Perlu Diwaspadai HTI, FPI Tidak Berbahaya Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Taufik Damas memberikan pesan menohok kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut soal FPI dan HTI.

        Seperti diketahui, pernyataan Gus Yaqut soal FPI dan HTI dalam pembukaan Konferensi Besar XXV GP Ansor di Kalimantan Selatan pada Rabu (30/3/2022) menjadi sorotan publik.

        Pasalnya, Gus Yaqut mengatakan bahwa HTI memiliki paham khilafah.

        Baca Juga: Gus Yaqut Wanti-wanti Soal Gerakan HTI dan FPI Lagi, Pengamat: Menag Ingin...

        Terkait hal itu, Taufik Damas mengatakan bahwa HTI memang berideologi khilafah.

        "Saya bahkan berani tegas HTI merusak ajaran Islam, sebab kekhilafahan itu tidak ada dalilnya dalam Islam," kata Taufik dalam acara Total Politik di Perpustakaan Freedom, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022).

        Akan tetapi, Taufik menilai FPI berbeda dengan HTI. Dia menyebut bahwa pada dasarnya FPI tidak berbahaya, lantaran setia pada Pancasila dan NKRI.

        "Kami dengar bahwa FPI tidak berbahaya, karena setia pada NKRI. Justru, yang diwaspadai dan bertentangan ideologinya ialah HTI," ujarnya.

        Lebih lanjut, dalam sambutannya, Menag Yaqut juga mengajak GP Ansor untuk menghadapi eks FPI dan eks HTI yang diduga masih bergerak.

        Taufik menilai kewaspadaan itu perlu, asalkan masih dalam konteks mendidik orang. Menurut Taufik, cara pikir eks HTI dan eks FPI juga menjadi hak mereka.

        "Kalau saya pribadi, kewaspadaan itu dalam konteks mendidik orang. Jadi, tidak perlu kemudian berhadap-hadapan, karena bagaimanapun cara berpikir orang tidak bisa dilarang," kata dia.

        Seperti diketahui, Menag Yaqut membuka Konferensi Besar (Konbes) XXV GP Ansor di Kalimantan Selatan.

        Yaqut meminta GP Ansor menghadapi tantangan kebhinnekaan, salah satunya aktivitas aktivis eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan eks Front Pembela Islam (FPI).

        Selain itu, Yaqut meminta GP Ansor tak membiarkan pemerintah sendiri untuk menghadapi eks anggota HTI dan FPI itu. Menurutnya, GP Ansor merupakan terdepan dalam mempertahankan NKRI.

        "Kemudian, kelompok-kelompok agama yang menggunakannya sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingannya juga masih masif gerakannya," kata Yaqut dalam siaran YouTube GP Ansor, Rabu (30/3/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: