Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pak Moeldoko Mau Tetap Eksis? Silakan Ikuti Saran Pengamat Ini

        Pak Moeldoko Mau Tetap Eksis? Silakan Ikuti Saran Pengamat Ini Kredit Foto: Kepala Staf Kepresidenan
        Warta Ekonomi -

        Nama Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mulai muncul di bursa calon presiden (capres). Mantan Panglima TNI itu punya kans untuk ikut bertarung dalam Pilpres 2024.

        Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, munculnya nama Moeldoko menjadi ancaman yang patut diperhitungkan.

        Baca Juga: Nahloh, Rocky Gerung Curiga Bahwa Jokowi Diam-Diam Ingin 3 Periode karena...

        “Dengan latar belakang militer, dan jabatan yang sekarang, harusnya mampu dikapitalisasi mendongkrak popularitas dan elektabilitas,” kata Emrus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Menurutnya, sebagai pendatang baru dalam radar survei, mantan politisi Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu disarankan melakukan beberapa gebrakan. Pertama, Moeldoko harus mulai mengubah gaya komunikasi politiknya. Narasi populisme saat ini lebih laku ketimbang gaya komando atau militeristik.

        “Kalau perlu sering ketemu masyarakat akar rumput. Kabarnya sudah sering utus staf temui pendemo, Moeldoko harus juga lakukan itu. Hilangkan kesan militeristik. Jaga juga agar komunikasi tenaga ahli, staf ahli di KSP tidak salah bicara. Karena lembaga KSP sudah cukup melekat dengan nama Moeldoko,” ucapnya.

        Dia yakin, jika komunikasinya makin efektif, Moeldoko bisa bersaing dengan tokoh yang sudah terlebih dahulu beredar. Apalagi rentang waktu Pemilu 2024 masih cukup lama.

        Untuk diketahui, hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) menempatkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di posisi pertama dengan elektabilitas 18,3 persen. Kemudian disusul Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto 16,5 persen, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 14.1 persen. Adapun Moeldoko meraih elektabilitas 4,7 persen, lebih tinggi dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 3.3 persen. “Metode pertanyaan terbuka, ditanyakan siapa pilihan calon presiden yang dipilih responden,” kata Koordinator Penelitian LPMM, Alamsyah Wijaya, kemarin. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: