Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Negosiasi Damai Temui Jalan Buntu, Putin: Ukraina Langgar Kesepakatan...

        Negosiasi Damai Temui Jalan Buntu, Putin: Ukraina Langgar Kesepakatan... Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Negosiasi damai dengan Ukraina menemui jalan buntu, menurut pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (12/4/2022). Ia juga menuduh Ukraina melanggar kesepakatan yang dicapai kedua negara selama perundingan di Istanbul pada Maret. Namun, orang nomor satu di Rusia itu menolak menjelaskan lebih detail soal tuduhannya itu.

        Dilansir dari United Press International, selama perundingan damai tersebut, Rusia setuju untuk mengurangi aktivitas militer di sekitar Kyiv dan kota utara Chernihiv.

        Baca Juga: Invasi Militer yang Dilakukan Putin Dicap Sebagai Genosida Oleh Biden karena...

        Sementara itu, menjelang perundingan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersedia menyatakan netralitasnya dan kemungkinan kompromi atas wilayah yang dikuasai separatis di Donbas.

        Namun, dalam pidato saat mengunjungi Kosmodrom Vostochny bersama Presiden Belarusia Alexander Lukaschenko pada Selasa (12/4), Putin mengatakan perang dengan Ukraina tak bisa dihindari.

        "Tak ada pilihan, hanya masalah waktu kapan akan dimulai. Itu saja," ungkapnya.

        Ia mengakui dan membenarkan serangan di Ukraina timur dengan dalih pasukan Rusia harus melindungi separatis di sana. Sejak perang dimulai, presiden Rusia ini bersikeras militernya sedang dalam misi 'penjaga perdamaian'.

        "Yang kami lakukan adalah membantu orang dan menyelamatkan orang di satu sisi. Di sisi lain, kami hanya bertindak untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," dalihnya, diwartakan The New York Times.

        Menurutnya, tujuan utama perang tersebut adalah untuk membantu masyarakat di wilayah Donbas, Ukraina.

        Sementara itu, menurut otoritas Ukraina pada Senin (11/4), ada lebih banyak kendaraan militer berkumpul di wilayah Rostov, Rusia, dan bergerak menuju Donbas, Ukraina. Mereka pun yakin pemerintah Rusia sedang merencanakan agresi baru.

        Donbas terdiri dari Donetsk dan Luhansk, 2 wilayah yang dikuasai separatis yang telah memerangi pemerintah Ukraina selama hampir 1 dekade. Putin mendeklarasikan kemerdekaan kedua wilayah itu beberapa hari sebelum invasi dimulai.

        "Dari sudut pandang saya, serangan besar di Timur ini sudah dimulai. Kami harus memahami kalau petisi mereka bukan dimulai pada 24 Februari ketika serangan udara dan ledakan pertama terjadi. Serangan besar secara de facto baru dimulai," kata Vadym Denysenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: