Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soroti Debat Luhut dengan Mahasiswa UI, Pandji Pragiwaksono: Teh Botol 1 Sama Big Data-nya, Makasih

        Soroti Debat Luhut dengan Mahasiswa UI, Pandji Pragiwaksono: Teh Botol 1 Sama Big Data-nya, Makasih Kredit Foto: Instagram/pandji.pragiwaksono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandji Pragiwaksono mengomentari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan mahasiswa demo di Universitas Indonesia (UI), Selasa (12/4/2022).

        Melalui akun Twitternya, Pandji mengomentari postingan akun Twitter @txtdrpemerintah terkait pertanyaan "mau kalian apa?" yang diajukan Luhut kepada mahasiswa. Pandji pun memberikan jawaban telak.

        Baca Juga: Makin Tak Masuk Akal, Klaim Big Data Luhut Dibalas Survei SPIN: 71,8 Persen Publik Tidak Percaya

        "Teh botol 2. Mie Ayam Cabe Gerus 2. Sama Big Data-nya 1. Itu aja, makasih," tulis Pandji melalui akun Twitter pribadinya seperti dikutip Suara.com, Rabu (13/4/2022).

        Diketahui, Luhut sempat mengaku punya big data terkait 110 juta rakyat menginginkan penundaan pemilu pada awal Maret lalu. Hal ini diungkapkan Luhut melalui wawancara di sebuah akun YouTube. 

        Baca Juga: Mengenal Big Data, Klaim yang Digembar-gemborkan Luhut Binsar Soal Penundaan Pemilu 2024

        Pernyataannya tersebut kemudian memicu isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang sebelumnya pernah disampaikan sejumlah ketua umum partai politik, menjadi semakin kuat dan penuh kontroversi.

        Berbagai pihak lantas mendesak Luhut untuk membeberkan data besar yang ia maksud mengenai klaim tersebut. Namun, sejak awal hingga pada acara UI kemarin, Luhut terus-terusan menolak membuka big data miliknya.

        Tanggapan dari Pandji tersebut sontak menuai ribuan respons warganet. Beberapa di antaranya tampak serius dan yang lainnya turut menyeleneh.

        "Maunya itu Pak Luhut: 1. PPN 11 persen dadi 10 persen. 2. Rego bensin mudun dadi 9 ribu 3. normalkan harga sembako. 4. Banyak kemiskinan bingung mencari nafkah. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus ada transparan. 6. Hak asasi manusia Munir hingga Marsina tuntas tidak ada coboy," komentar @***za**u**.

        Baca Juga: Mohon Maaf Opung Luhut, Survei: Mayoritas Publik Tak Percaya Big Data Anda soal Penundaan Pemilu

        "Big Data nya lagi kosong adanya Big Babol (permen karet)," celutuk @a****p***ant**a.

        "Pengen ayam geprek tapi level 1 aja, pakein keju moza, minumnya es teh aja gak papa om, makasih," tambah @s*******ac****n.

        "Kali ini gue setuju sama lu Bang. Mana big datanya, jangan asal provokasi yang akhirnya menelan korban dan aparat. Kalau bukan gegara wacana 3 periode, demo kemarin belum tentu ada," kritik @**P0***2.

        Baca Juga: Sebut Kiamat Pun Luhut Gak Bakal Buka Big Data, PDIP: Pepesan Kosong, Bullshit!

        "Maaf kak untuk big datanya sedang kosong, mau pesan yang menu lain aja kak atau udah itu aja pesanannya," sentil @m******ze.

        "Halah big data, ngurus adminstrasi aja masih pake fotokopi KTP kok segala big data," sindir @******ail*.

        Pandji sendiri sebelumnya sempat trending topic, karena dianggap mencuit dua statement berbeda terkait pengeroyokan Ade Armando pada aksi demo 11 April lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: