Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kremlin Kecam Tuduhan Biden tentang Genosida di Ukraina, Kata-katanya Keras

        Kremlin Kecam Tuduhan Biden tentang Genosida di Ukraina, Kata-katanya Keras Kredit Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Rusia menegaskan tuduhan melakukan genosida di Ukraina dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden "tidak dapat diterima," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (13/4/2022).

        "Kami menganggap upaya pengalihan situasi seperti itu tidak dapat diterima," kata Peskov dalam briefing rutin harian di Moskow, dia menambahkan bahwa Biden tidak berhak mengatakan hal-hal seperti itu, karena tangan AS tidak bersih, baik di masa lalu atau waktu baru-baru ini.

        Baca Juga: Invasi Militer yang Dilakukan Putin Dicap Sebagai Genosida Oleh Biden karena...

        Dia kemudian mencatat bahwa Rusia saat ini tidak memiliki kontak dengan pemerintah AS.

        Terkait jalan perundingan damai Rusia-Ukraina, Peskov mengatakan tidak ada yang perlu dilaporkan sekarang, tetapi negosiator Moskow Vladimir Medinsky “terus bekerja sangat, sangat keras.”

        Soal penangkapan anggota parlemen oposisi Ukraina Viktor Medvedchuk, Peskov mengatakan dia dianiaya karena motif politik dan Rusia akan mengikuti kasusnya dengan cermat.

        Pada Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan penangkapan Medvedchuk dan mengusulkan pertukaran tentara Ukraina yang ditangkap dengan Rusia.

        Pada proposal pertukaran, Peskov menekankan bahwa Medvedchuk adalah seorang politisi dan warga negara Ukraina, dan tidak ada yang tahu apakah dia ingin pergi ke Rusia.

        Peskov mengatakan Medvedchuk bisa saja meninggalkan Ukraina berkali-kali sejak “operasi militer khusus” Rusia dimulai pada 24 Februari, tetapi dia tidak melakukannya.

        Medvedchuk dituduh melakukan pengkhianatan dan mempromosikan terorisme, di antara pelanggaran lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: