Wapres Berikan Bantuan Sosial kepada Masyarakat Aceh sebelum Bertolak ke Jakarta.
Menutup rangkaian Kunjungan Kerja (Kunker) selama dua hari di Provinsi Aceh, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin secara simbolis menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat di Loka Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (LRSAMPK) Darussa'adah di Jl. Soekarno-Hatta, Desa Tingkem, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, sebelum bertolak ke Jakarta, Kamis (14/02/2022).
Wapres memberikan bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang seluruhnya merupakan program Kementerian Sosial.
Baca Juga: Presiden dan Wapres Serahkan Langsung BLT Minyak Goreng kepada Penerima Manfaat
Untuk wilayah Kota Banda Aceh, Wapres menyerahkan dana Bansos senilai lebih dari Rp8 miliar yang diterima langsung oleh Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman. Sementara untuk Kabupaten Aceh Besar, Wapres menyerahkan dana Bansos senilai lebih dari Rp31 miliar yang diterima oleh Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.
Pada kesempatan ini, Wapres juga menyerahkan secara langsung Bansos untuk program ATENSI di antaranya bantuan Kewirausahaan untuk dua orang penyandang disabilitas rungu wicara, yakni Nafisah senilai Rp1.500.000 dan Rahmat senilai Rp3.000.000, serta bantuan Tabungan senilai Rp200.000 selama 4 bulan kepada pelajar yatim bernama Aisyah Putrie Humaira.
Selain itu, bantuan program ATENSI lain juga diberikan Wapres kepada seorang lansia bernama Chairani berupa bantuan Nutrisi dan Tongkat Kaki 3 senilai Rp1.300.000. Kemudian bantuan berupa Kursi Adaptif senilai Rp5.000.000 diberikan Wapres kepada penyandang disabilitas fisik bernama Hazinatun Fadilla. Seorang penyandang fisik lain bernama Rejeki Metuhadi juga mendapatkan bantuan berupa Alat Bantu Motor Viar Roda 3 senilai Rp31.092.000.
Pada kesempatan ini, selain Program ATENSI, Wapres juga memberikan bantuan PKH/BPNT/BLT masing-masing kepada seorang penjual kue basah bernama Mariani sebesar Rp1.300.000, penjual kue tradisional bernama Rusmiah sebesar Rp1.800.000, penjual nasi bernama Mahyuni sebesar Rp1.300.000, serta pembuat kue bernama Khaerani sebesar Rp2.250.000.
Wapres mengungkapkan bahwa pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya meringankan beban masyarakat yang terdampak fluktuasi harga akibat situasi perekonomian global dan perubahan iklim.
"Semua terdampak di seluruh dunia termasuk kita, Indonesia. Karena itu, pemerintah memiliki peran untuk memperbesar upaya yang kita sebut sebagai perlindungan sosial kepada masyarakat bawah," ungkapnya.
Terlebih, menjelang Lebaran Idulfitri yang biasanya juga menyebabkan kenaikan harga barang khususnya kebutuhan pokok. "Sekuat mungkin kita melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengendalikan harga di masyarakat terutama menjelang Lebaran," ujarnya.
Lanjut Wapres, sembari berupaya mengendalikan situasi supaya dampak fluktuasi harga tidak terlalu besar, pemerintah dirasa perlu memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat.
"Itu yang dilakukan oleh pemerintah sambil mengendalikan situasi supaya dampak itu tidak terlalu besar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: