Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Big Data yang Diklaim Luhut adalah Bohong, La Nyalla: Mau Direshuffle Itu Bukan Urusan Saya

        Sebut Big Data yang Diklaim Luhut adalah Bohong, La Nyalla: Mau Direshuffle Itu Bukan Urusan Saya Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, big data yang digaungkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait keinginan masyarakat agar Pemilu 2024 ditunda adalah berita bohong alias hoaks. Dia meminta masyarakat tidak percaya dengan pernyataan Luhut.

        “Jadi saya sampaikan bahwa yang disampaikan oleh saudara Luhut Binsar Pandjaitan itu adalah (berita) bohong. Saya hanya menyampaikan itu (berita) bohong,” kata La Nyalla di Jakarta, Kamis (14/4).

        Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan pernyataan Luhut tersebut. Karena, klaim big data tersebut merupakan informasi bohong. “Jangan takut. Jangan mudah terpengaruh kepada apa yang disampaikan berita bohong ini,” tegas La Nyalla.

        Baca Juga: PDIP Tak Suka Luhut Sejak 2014, Refly Harun Beberkan Buktinya

        Meski demikian, La Nyalla tak ingin ikut campur terkait urusan posisi Luhut perlu mundur atau tidak setelah menyampaikan berita bohong tersebut. “Perkara dia mau di-reshuffle, itu bukan urusan saya. Saya hanya menyampaikan kepada publik. Jadi, saya hanya menegakkan kebenaran saja,” ujar La Nyalla.

        Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, ada 110 juta masyarakat yang menginginkan penundaan Pemilu 2024. Luhut mengaku mengetahui jumlah masyarakat yang menginginkan penundaan Pemilu 2024 melalui big data yang diklaim miliknya itu.

        Namun, Luhut enggan membuka big data tersebut saat bertemu dengan BEM UI di Depok pada Selasa (12/4) lalu. “Apa kewajiban saya harus mempertanggungjawabkan soal big data itu?,” cetus Luhut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: