Pentolah Badan Eksekutif Mahasiswsa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kaharuddin mengatakan kebebasan pendapat dan kesejahteraan lebih baik pada massa Orde Baru dibanding saat ini.
Pernyataan Ketua BEM SI itu langsung disanggah telak oleh aktivis 98 yang juga politikus PDIP Masinton Pasaribu.
Baca Juga: Tagar #Ketua BEM SI Trending di Twitter, Kaharuddin Diserang Warganet, Sebut Orba Penuh Kebebasan
"Orde baru itu tidak ada yang namanya kebebasan, kesejahteraannya semu gituloh. Jadi maksud saya teman-teman mahasiswa juga harus objektif," kata Masinton di acara Hotroom di Metro TV, Hotman Paris, Jumat (15/4).
"Karena kebebasan tidak ada dalam masa orde baru, makanyalah kami dan teman-teman tahun 97-98 menentang itu, memperjuangkan adanya demokrasi," sambungya.
Hotman Paris yang menjadi pembawa acara tersebut pung langsung menyuruh mahasiswa perlu belajar lagi pada seniornya.
"Jadi kayaknya mahasiswa ini perlu belajar dari yang senior," kata Hotman Paris.
Kaharuddin awalnya menjelaskan bawah saat ini kondisi aliansi nasional sedang terpecah, yang membuat gerakan mahasiswa jadi sporadis.
"Terkadang disatukan oleh tuntutan mungkin akan bergerak, cuman hari ini BEM SI rakyat bangkit ingin menunjukan bahwa kita butuh eskalasi gerakan yang konsisten," kata Kaharuddin.
Dia juga menegaskan kalau BEM SI ini bergerak atas dasar kepentingan rakyat.
"Kami bergerak dari hati nurani bagaimana kami melihat kondisi cerita dari orang tua kami masing-masing dan melihat bahwa hari ini mahasiswa butuh untuk bergerak," tegasnya.
Kaharuddin menegaskan bahwa aksi mahasiswa tidak ditunggangi oleh kelompok politik manapun.
"Silahkan lihat 6 tuntutan itu tidak ada sama sekali terkait menggulingkan atau menurunkan Presiden Jokowi," ungkap Ketua BEM SI Kaharuddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq