Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berani Banget! Jack Dorsey Kritik Dewan Twitter, Bela Elon Musk Habis-Habisan

        Berani Banget! Jack Dorsey Kritik Dewan Twitter, Bela Elon Musk Habis-Habisan Kredit Foto: Reuters/Chris Wattie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan CEO Twitter Jack Dorsey mengkritik dewan perusahaan dalam serangkaian tweet pada hari Minggu karena grup tersebut sekarang ditugaskan untuk mengevaluasi tawaran pengambilalihan dari miliarder Elon Musk.

        Dorsey bahkan sampai menyebut dewan perusahaan sebagai "disfungsi perusahaan."

        Sebelumnya, dia menanggapi tweet lain di utas yang sama. Ia mengutip pemodal ventura Fred Destin mengutip apa yang disebutnya "Pepatah Lembah Silikon": "Dewan yang baik tidak menciptakan perusahaan yang baik, tetapi dewan yang buruk akan membunuh perusahaan setiap saat." Dorsey pun setuju mengiyakan.

        Baca Juga: Elon Musk dan Jack Dorsey Satu Suara Lawan Anggota Dewan Twitter yang Tolak Tawaran 'Mahal' Musk

        Melansir CNBC International di Jakarta, Selasa (19/4/22) saat ini, Dorsey masih duduk di dewan Twitter dan berencana untuk hengkang begitu masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham 2022 yang dijadwalkan akhir Mei.

        Hingga saat ini, dewan sedang mempertimbangkan tawaran USD43 miliar (Rp616 triliun) Elon Musk untuk membeli perusahaan dan menjadikannya pribadi.

        Pada hari Jumat, dewan Twitter mengadopsi "pil racun", rencana hak pemegang saham berdurasi terbatas yang akan memungkinkan pemegang saham untuk membeli saham dengan harga diskon jika ada satu orang atau entitas yang mengumpulkan setidaknya 15% dari saham biasa yang beredar tanpa persetujuan dewan sebelumnya. Musk baru-baru ini mengungkapkan kepemilikan lebih dari 9% saham di perusahaan sebelum tawaran pengambilalihannya.

        Dorsey, yang juga ikut mendirikan perusahaan, sebelumnya menjabat sebagai CEO namun dipecat dari jabatan tersebut pada tahun 2008 dan digantikan oleh salah satu pendiri lainnya. Ia kembali memimpin perusahaan pada tahun 2015.

        Musk membuat cuitan pada hari Sabtu soal Dorsey meninggalkan dewan.

        "Dewan Twitter secara kolektif hampir tidak memiliki saham! Secara obyektif, kepentingan ekonomi mereka sama sekali tidak selaras dengan pemegang saham,” ujar Musk.

        Dorsey dilaporkan hanya memiliki sedikit saham di Twitter. Namun, ia tetap menjadi pemangku kepentingan orang dalam terbesar perusahaan setelah Musk 9,1%, dengan sekitar 2,25% saham, menurut FactSet.

        Setelah itu, CEO Silver Lake Egon Durban adalah anggota dewan Twitter memiliki 0,26%, menurut FactSet. Sementara Vanguard Group adalah pemegang saham institusional terbesar dengan 10,29% saham di perusahaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: