Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim resmi melakukan penandatanganan atau MoU dengan PT Telkom Indonesia dalam hal penggunaan aplikasi Vokasakti untuk mendukung implementasi program vokasi dual sistem atau link and match dunia pendidikan dengan dunia industri.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, bahwa sejauh ini Kadin Jatim berkomitmen penuh untuk mendukung program vokasi (link and match) atau pendidikan vokasi dual sistem. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan dua lembaga dari Jerman, yaitu IHK Tier dan GIZ Jerman.
Baca Juga: Kunjungi Kadin, Menlu Panama Tawarkan Indonesia Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
"Dengan IHK Tier kami sudah bekerja sama selama 5 tahun, sementara dengan GIZ kita mulai pelaksanaan program di bulan Juli besok. Ini terkait link and match dunia pendidikan dan dunia industri," teran Adik Dwi Putranto di Auditorium Kadin Institute di Surabaya kemarin (18/4/2022) sore.
Menuriut Adik, program vokasi tersebut juga mendapatkan support dari berbagai stakeholder, mulai dari Pemprov Jatim, dalam hal ini Dinas Tenaga kerja, Dinas Pendidikan, dan Dinas Perindustrian.
"Dan sekarang kami menandatangani kerja sama dengan Telkom. Harapan kami setelah MoU ini kami juga bisa me-link and match kegiatan Kadin dengan Telkom, karena kami juga melakukan fasilitas pemagangan, tidak hanya siswa SMK dan Perguruan Tinggi di Jatim tetapi dengan 11 PT di Gorontalo dan di NTB. Karena di sana industri sangat terbatas, makanya pemagangan mahasiswa dan SMK kita berikan fasilitas. Kami bekerja sama dengan Kadin Jateng, Jabar, dan Kadin DKI Jakarta," ungkap Adik.
Baca Juga: KKP-Kadin Tingkatkan Investasi Berbasis Ekonomi Biru
Sementara itu, EVP Telkom Indonesia Regional V Jatim Bali Nusra, Djatmiko mengungkapkan bahwa kerjasama penggunaaan aplikasi Vokasakti untuk mendukung program link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Aplikasi tersebut akan pertemukan alumni SMK dan dunia industri sekaligus mengelola database dari sekian banyak alumnus SMK.
"Mereka itu memiliki kualifikasi dan keahlian apa, itu nanti yang dipertemukan di sini dan Vokasakti ini akan terus kita kembangkan sehingga bisa menjadi solusi kebutuhan bersama," kata Djatmiko.
Telkom, ujarnya, sejauh ini diharapkan menjadi lokomotif penggerak digitalisasi ekonomi. Dalam hal ini, bagaimana mengelola lulusan vokasi supaya link and match dengan dunia industri.
"Ini menjadi satu pen point yang kebetulan kita memiliki potensi, yaitu aplikasi atau platform Vokasakti yang menjadi solusi problem yang sedang dihadapi Kadin untuk mewujudkan link and match antara dunia industri dan pendidikan," ujar Djatmiko .
Saat ini, sudah ada sekitar 200 SMK yang telah menggunakan aplikasi Vokasakti secara nasional, sementara Jatim mencapai 40 SMK. Adapun jumlah industri yang telah melakukan registrasi mencapai 4.174 industri, di Jatim mencapai 169 industri.
Baca Juga: Telkomsel Mudahkan Pelanggan Nikmati Tayangan dari Netflix
"Target kami, dengan adanya kerja sama ini maka industri yang melakukan registrasi akan bertambah menjadi 10.000 industri," kata Djatmiko.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Nurul Indah Susanti mengatakan bahwa kerja sama dengan Telkom ini utamanya penggunaan aplikasi, di mana aplikasi ini akan memudahkan pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.
"Dan saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim akan menfasilitasi, data yang diperlukan apa untuk vokasakti ini. Untuk UMKM dan industri yang diperlukan untuk vokasakti. Ini tujuannya adalah aplikasi yang ada di vokasakti dengan industri yang ada di Kadin bisa dikolaborasikan, supaya output dari SMK dan PT bisa dipadukan. Adapun tugas Kadin Jatim adalah menjembatani harmonisasi kurikulum yang berbasis kompetensi. Dan vokasakti adalah implementasi dari sistemnya," tegas Nurul.
Baca Juga: Telkom Gandeng Singtel Perluas Bisnis Data Center
Disisi lain, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Himawan Bagijo mengungkapkan dukungannya terhadap apa yang telah dilakukan Kadin Jatim bersama PT Telkom.
"Kita ini, Kadin, Telkom, Pemprov, Disnaker, berupaya mencari solusi agar angkatan kerja kita memiliki dua kompetensi, yaitu soft skill dan hard skill. Dan apa yang disediakan dalam konteks seperti ini adalah untuk membangun sinergitas. Yang sekarang dibangun Telkom adalah menyediakan aplikasi yang bisa diakses oleh angkatan kerja di Jatim untuk memulai belajar memasuki dunia industri, kompetensi apa yang dibutuhkan industri, dimana saja dan apa saja lowongan yang dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, apa yang dilakukan oleh Kadin yaitu pelatihan dan sertifikasi profesi bagi angkatan kerja dan lulusan SMK adalah langkah untuk membantu mereka masuki dunia kerja. "Mereka sudah mempunya bekal yang cukup yaitu sertifikasi profesi yang akan memudahkan mereka masuk dunia kerja. Dan bagi Disnaker, ini penting karena lulusan yang masuk dunia kerja dengan nyaman dan cepat menempati dunia kerja akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka," pungkas Himawan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas