Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eng Ing Eng Prabowo-Jokowi Diusulkan Berduet di Pilpres 2024

        Eng Ing Eng Prabowo-Jokowi Diusulkan Berduet di Pilpres 2024 Kredit Foto: Antara/HO/Indonesia Defense Magz/pras
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi blak-blakan menyebut penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden bertentangan dengan konstitusi.

        Oleh karenanya, Sekber punya cara agar Jokowi tetap bisa melanjutkan kerja Kabinet Indonesia Maju tanpa harus menabrak konstitusi. Yakni memasangkan Jokowi dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

        Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Ogah Prioritaskan Dukungan PPP di Pilpres 2024

        Ketua Koordinator Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi, G Gisel menyatakan dengan melihat realita kesuksesan Jokowi selama dua periode memimpin Indonesia, sudah sepantasnya dia diberi kesempatannya melanjutkan kerja-kerja kabinetnya.

        “Sudah sepatutnya kerja-kerja yang sudah dilakukan dilanjutkan dengan mengusung pasangan Prabowo-Jokowi untuk ramai-ramai kita pilih pada 14 Februari 2024 nanti,” kata Gisel melalui keterangan persnya, Minggu, 17 April 2022.

        Menurutnya, itu adalah langkah taktis, stategis, dan keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen.

        Diketahui, Presiden Jokowi tak lagi ingin ada menteri di kabinetnya memunculkan wacana penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.

        Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungan pada 15 Januari 2022. Dukungan tersebut diberikan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo untuk mencalonkan diri menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden 14 Februari 2024.

        Baca Juga: Fahri Hamzah Usul Presiden Jokowi Mendapat Gelar Ini

        Sekretariat didirikan guna menggalang dukungan masyarakat, seperti tokoh-tokoh agama setempat, ketua adat daerah setempat, himpunan mahasiswa, asosiasi pengusaha, organisasi masyarakat dan komponen bangsa lainnya.

        Sekretariat dibuat di beberapa wilayah untuk mengumpulkan orang-orang yang setuju dan ingin agar pembangunan kabinet Indonesia Maju dapat berkelanjutan dengan tanpa melanggar konstitusi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: