Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peringati Hari Kartini, Sandiaga Uno Sebut Pelaku UMKM Indonesia Didominasi Perempuan

        Peringati Hari Kartini, Sandiaga Uno Sebut Pelaku UMKM Indonesia Didominasi Perempuan Kredit Foto: Kemenparekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut perempuan mendominasi menjadi pemilik UMKM di Indonesia. Hal ini disampaikan Sandiaga dalam acara Women in Digital Entrepreneurship: #RecoverTogether with DEA, Kamis (21/4/2022). 

        Sebagaimana kita ketahui, pandemi Covid-19 menghantam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terutama dari segi kehilangan pekerjaan atau kesempatan bekerja bagi jutaan masyarakat Indonesia. 

        Baca Juga: Pesan Menteri PPPA Bintang Puspayoga untuk Kartini Masa Kini: Mandiri, Berdaya, dan Setara

        Sandi menyebut hal ini sangat berdampak bagi generasi muda untuk bagaimana mereka bisa bangkit mencari lapangan pekerja sebagai gerakan entrepreneurship.

        "Untuk itu, kami menerapkan strategi inovasi adaptasi dan kolaborasi dalam pembangkitan ekonomi kita dengan motto 3 G yakni Gercep (gerak cepat), Gerber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi online untuk lapangan kerja)," ucap Sandiaga Uno, Kamis (21/4/2022). 

        Melihat data terakhir, lanjut Sandi bahwa PDB ADHB nominal ekonomi kreatif terus menunjukkan tren positif dan kita sekarang sudah ada di Rp1.154 trilliun dan bergerak terus menjadi sumbangsih ekonomi kreatif tertinggi di dunia nomor 3. 

        Baca Juga: Sandiaga Uno: Program Kelana Ramadhan Aceh Dorong Penciptaan Lapangan Kerja dan Kebangkitan Ekonomi

        "Setelah American dengan Hollywood di posisi pertama, dan Korea Selatan dengan KPop di posisi kedua," katanya. 

        UMKM sangat berperan penting 61,07% kontribusi terhadap PDB ini dari sektor UMKM dan juga ditargetkan pertumbuh terus menjadi 65% dan tahun 2024. 

        "Kami melihat beberapa tantangan yang bisa kita artikulasikan dengan angka-angka seperti ini. 7,3% UMKM belum terdigitalisasi, 83% UMKM belum berbadan hukum, 88% belum memiliki HAKI, 92% lebih masih menggunakan modal sendiri, dan 92% lebih pendapatanya masih dibawah Rp300 juta per tahun masuk kategori super micro," terang Sandi. 

        Menparekraf mengungkapkan perempuan memberikan kontribusi 9,1% pada PDB nasional khususnya lewat sektor UMKM, dan itu masih sangat kurang. Sementara 43% UMKM formal dimiliki oleh perempuan. 

        Baca Juga: Menparekraf Ajak Investor Berinvestasi Kembangkan Potensi Parekraf Danau Toba

        "Jadi angkanya 43% namun kontribusinya hanya 9,1%. (Yang dijabarkan) 41,69% kuliner, 18% fashion, 15% kriya," jelasnya.

        Untuk itu, menurut Sandi peran perempuan sangat penting di era ini. Hal ini karena, para perempuan mampu mengatisipasi tuntutan perubahan pasar parekraf yang sangat kompleks.

        Baca Juga: Menparekraf Targetkan 300 Ribu Peserta Sadar Bisnis di 2024 

        "Dan perempuan yang paling mampu untuk beradaptasi pada era Vuca (Volaltility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) ini. Kami melihat juga bahwa penguasaan informasi teknologi dan digitalisasi menjadi sangat strategis," tuturnya. 

        Untuk itu, UMKM diharapkan mampu menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi nasional. Serta, membuka lowongan kerja, menjawab tantangan kemandirian ekonomi di masa pandemi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: