Pakar politik Saiful Mujani memprediksi Pilpres 2024 akan ada tiga pasangan calon presiden.
Pendiri Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) itu mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan setidaknya akan muncul tiga poros atau tiga pasangan.
Poros pertama adalah PDIP. Partai ini bisa mengambil siapa saja, kemungkinan PPP agar suasana Islam bisa terbentuk.
Poros kedua adalah Gerindra. Suara partai ini tidak cukup, mereka membutuhkan setidaknya satu partai lain. Jika PKB bergabung, itu cukup untuk memasangkan Prabowo dan Muhaimin alias Cak Imin.
"Sementara poros ketiga adalah Golkar. Partai beringin bisa terbuka untuk Nasdem, Demokrat, atau PKS," kata Saiful Mujani di channel Youtube SMRC TV, Jumat (22/4).
Dia menjelaskan, setidaknya ada enam faktor yang bisa mempengaruhi partai politik bisa berkoalisi dan mendukung satu pasangan tertentu.
Faktor pertama, kesamaan ideologi dalam konteks Indonesia adalah partai yang lebih nasionalis atau kebangsaan.
"Di sisi yang lain ada partai yang lebih menekankan Islam yang diutamakan," jelasnya.
Saiful menilai ada dua kutub ideologi politik di Indonesia yakni PDIP dan PKS.
Dia menjelaskan jarak ideologi kedua partai tersebut sangat jauh untuk bersama-sama di tingkat nasional tidak mudah.
Faktor kedua, kata Saiful adalah komunikasi elite. Sejak Pilpres 2004 sampai sekarang, terlihat PDIP dan Demokrat tidak mudah untuk melakukan komunikasi.
"Ketika Demokrat berkuasa dan SBY sebagai presiden, PDIP memilih sebagai partai oposisi. Demokrat sebenarnya ingin bergabung sebagai partai pendukung pemerintah, tapi PDIP nampaknya tidak menerima," jelasnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut dia, Nasdem dan Gerindra juga tidak mudah untuk bertemu.
Mereka punya pengalaman tersendiri tentang itu. Belakangan, Nasdem dan PDIP juga tidak mudah berkomunikasi.
“Oleh karena itu, faktor kemudahan komunikasi dan suasana kebatinan di antara elite partai akan mempengaruhi formasi koalisi,” kata dia.
Faktor ketiga, adanya tiga partai besar yang sangat berpengaruh untuk menjadi atau menarik poros koalisi, yaitu PDIP, yang tanpa koalisi pun sudah cukup untuk mencalonkan presiden.
Faktor keempat, intensitas harus menjadi calon presiden. Ada partai yang pimpinannya harus jadi calon presiden, yaitu Gerindra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: