Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peluang Bisnis Online dengan Hasil Menjanjikan, Ini Tipsnya...

        Peluang Bisnis Online dengan Hasil Menjanjikan, Ini Tipsnya... Kredit Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masyarakat makin banyak memulai atau mengembangkan usaha mereka di bulan Ramadan, seiring meningkatnya kebutuhan. Apalagi saat ini era sudah digital dan belanja online memberikan kemudahan.

        Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui program Literasi Digital bersama Meta,  mengadakan kegiatan Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Menuai Berkah Digital di Masa Ramadan pada, Kamis (21/4/2022) kemarin.

        OOTD kali ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, Merchant Education Lead Tokopedia Annabel, Ketua Umum Arus Informasi Santri (AIS) Anifatul Jannah dan Pegiat Literasi Digital dan Creative Director Islamidotco, M Alvin Nur Choironi.

        Baca Juga: Pemerintah Dorong Gerakan Menuju Smart City 2022, Kominfo Siap Dampingi Pembangunannya

        Annabel menyatakan, kategori produk fesyen atau pakaian dan kecantikan merupakan kategori barang dan jasa paling banyak diminati masyarakat, termasuk saat bulan ramadan.

        "Setiap orang itu pingin pakai baju baru. Makanya ada demand kategori (fesyen). Kedua, produk kesehatan dan perawatan tubuh. Jadi bukan outernya saja yang glowing, tapi mukanya juga glowing dan kulitnya," kata Annabel dalam OOTD bertajuk Menuai Berkah Digital di Masa Ramadan, Jakarta, Kamis (21/4/2022).

        Produk lainnya ialah perlengkapan rumah tangga, yang banyak dicari saat pandemi Covid-19. Masyarakat jarang keluar rumah dan menyimpan lebih banyak makanan untuk beberapa hari. 

        "Jadi berbagai macam keperluan rumah tangga itu demand-nya meningkat. Jadi buat teman-teman di sini selain pingin jualan parcel. Bisa mulai jualan kue kering sering ditemuin. Ada hampers sambel, juga jamu," tutur Annabel.

        Ia mengemukakan, kenaikan jumlah konsumen belanja online di Indonesia terjadi selama pandemi virus Corona. Dari kalangan muda hingga orang dewasa. Meski tak dirinci secara detail jumlah tersebut.

        "Sebenarnya bukan milenial doang, tapi ibu-ibu rumah tangga sudah memulai untuk berbelanja online. Bahkan di kota kecil, terdapat 70 persen kenaikan belanja online," ungkapnya.

        Ketua Umum Arus Informasi Santri (AIS) Anifatul Jannah mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi aktivitas masyarakat. Salah satunya dalam menjalankan suatu usaha. 

        "Mengembangkan usaha kita, yang dulu mungkin susah promosinya karena dulu ngga punya toko. Sekarang mudah banget, kita ngga perlu buka toko, pakai akun personal sudah bisa. Ini risiko positif," ucap Anifatul.

        Meski belanja online semakin digemari masyarakat saat pandemi ini. Walau begitu, ada baiknya masyarakat tetap waspada dengan penipuan. Pembeli harus mengetahui dengan pasti siapa sosok dari penjual.

        "Risiko negatifnya yaitu penipuan, biasanya kita belanja karena euforia ramadan jadi asal (belanja) tanpa mempertimbangkan. Ini lah kenapa kita harus cari tahu. Pastikan tokonya resmi, lebih bagus siapa tahu ownernya," imbuhnya.

        "Biasanya dari akun media sosial itu terlihat ada diskusi di kolom komentar, jumlah followers sekaligus interaksinya sesuai," tambahnya.

        Pegiat Literasi Digital dan Creative Director Islamidotco, M Alvin Nur Choironi berbicara tentang konten bermanfaat sehingga menjadi berkah. Paling penting harus memiliki minat terhadap sesuatu.

        "Satu hal paling penting, kita punya minat dan hobi. Jika sudah punya itu niscaya akan konsisten, kecuali teman-teman hanya ikut-ikutan," ujar Alvin.

        Jika ingin mengetahui konten tersebut bermanfaat, maka bisa mencari dalam mesin pencarian internet yang trend. Namun, tetap dibarengi dengan ilmu pengetahuan.

        "Fokus dan explore di situ. Jangan dilihat berapa banyak viewnya, tapi dilihat seberapa penting konten itu. Paling penting bikin konten yang bermanfaat dan berdasarkan kebutuhan," jelasnya.

        Untuk bisa mendapatkan informasi mengenai Kegiatan Obral Obrol liTerasi Digital dan Kegiatan lainnya, dapat di lihat info.literasidigital.id atau follow media sosial @siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: